Drone Milik Israel Serang Warga Lebanon, 5 Orang Luka-luka

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jan 2025, 09:30
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Tentara Lebanon mengatur masuknya warga di desa perbatasan di Mays al-Jabal, Lebanon, 26 Januari 2025. Tentara Lebanon mengatur masuknya warga di desa perbatasan di Mays al-Jabal, Lebanon, 26 Januari 2025. (ANTARA/Xinhua (Ali Hashisho))

Ntvnews.id, Beirut - Ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel kembali memanas setelah serangan drone Israel melukai lima warga sipil di desa Majdal Selm, sekitar 10 kilometer dari perbatasan.

Insiden yang terjadi pada Rabu, 29 Januari 2025, dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Lebanon melalui pernyataan resmi di platform X.

"Sebuah pesawat nirawak Israel menyerang warga sipil yang damai di pemukiman Majdal Selm, melukai lima orang," tulis keterangan tersebut, dikutip dari Antara.

Menurut laporan, drone Israel menargetkan sekelompok petani yang tengah bekerja di ladang mereka. Salah satu warga desa, Mohamad Alaeddin, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa serangan tersebut terjadi secara tiba-tiba, menyebabkan kepanikan di wilayah tersebut.

Arsip foto - Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).  <b>(ANTARA/Anadolu)</b> Arsip foto - Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL). (ANTARA/Anadolu)

Selain serangan di Majdal Selm, tentara Israel juga dilaporkan menculik empat warga Lebanon di desa perbatasan Maroun El Ras. Kantor berita Lebanon, NNA, menyebut bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke arah warga sipil yang mencoba kembali ke rumah mereka, menyebabkan dua orang mengalami luka-luka.

Di tengah eskalasi konflik, pemerintah sementara Lebanon yang dipimpin oleh Perdana Menteri Najib Mikati memutuskan untuk memperpanjang perjanjian gencatan senjata dengan Israel hingga 18 Februari 2025. Sebelumnya, perjanjian yang berlaku sejak 27 November 2024 telah mencapai batas waktunya pada 26 Januari.

Sesuai dengan kesepakatan tersebut, militer Israel seharusnya menarik diri dari wilayah Lebanon dalam waktu 60 hari dan menyerahkan pemukiman yang diduduki di selatan negara itu kepada angkatan bersenjata Lebanon.

Namun, meningkatnya ketegangan menunjukkan bahwa implementasi perjanjian ini masih jauh dari harapan.

Halaman
x|close