Severity: Warning
Message: preg_match(): Unknown modifier '2'
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 240
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/Article_lib.php
Line: 240
Function: preg_match
File: /www/ntvweb/application/libraries/Article_lib.php
Line: 163
Function: tag_link
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 60
Function: content
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa langkah efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 tidak akan mempengaruhi pelayanan bagi masyarakat.
Oleh karena itu, menurut Budi, pemotongan anggaran di Kemenkes difokuskan pada hal-hal yang bersifat seremonial.
"Kita yang jelas yang dipotong adalah semua yang berkaitan dengan meeting-meeting, perjalanan dinas, upacara-upacara, hari-hari perayaan, itu semua potong 50 persenan, itu sudah kita potong," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 5. Februari 2025.
Baca Juga: Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis dengan Prabowo, Mulai Berjalan 10 Februari
Berdasarkan data pemerintah, anggaran Kementerian Kesehatan untuk tahun 2025 sebesar Rp105,7 triliun, dan sesuai dengan kebijakan efisiensi, Budi menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemangkasan anggaran sebesar Rp19 triliun.
Sebagai contoh, Budi mengungkapkan bahwa salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan adalah pengurangan biaya perjalanan dinas.
"Eselon I terbangnya jangan pakai business class deh gitu kan, pakai ekonomi saja sama kayak wartawan, kalau perlu menterinya juga naiknya Citilink jadi enggak ada business class-nya. Kalau menterinya di ekonomi kan nggak enak yang di business class, ya udah kita pakai Citilink aja biar lebih murah. Nah itu ngak apa-apa juga sih," kata Budi.