Ntvnews.id, Jakarta - Ribuan orang berbondong-bondong meninggalkan Pulau Santorini, Yunani, yang terletak di Laut Aegea Selatan, setelah mengalami serangkaian getaran seismik yang berulang kali terjadi, menurut laporan media setempat.
Kekhawatiran akan kemungkinan gempa bumi mendorong banyak warga dan wisatawan untuk segera meninggalkan pulau tersebut menggunakan feri atau pesawat. Namun, bagi mereka yang memilih bertahan, otoritas setempat mengimbau agar tetap waspada, demikian laporan lembaga penyiaran publik ERT.
Berdasarkan informasi dari agen perjalanan di pelabuhan, diperkirakan sekitar 6.000 orang telah meninggalkan Santorini—salah satu destinasi wisata paling populer di dunia—karena guncangan yang terus terjadi sejak pekan lalu.
Menurut laporan ERT, lebih dari 500 kali getaran telah tercatat, dengan gempa terbesar berkekuatan 5,0 skala Richter yang mengguncang pada Senin siang.
Baca juga: Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Sekolah Ditutup hingga Warga Dilarang Gelar Pertemuan Dalam Ruangan
Ahli geologi Efthymios Lekkas menyampaikan bahwa jika gempa berkekuatan 5,0 hingga 5,5 terjadi, hal tersebut tidak akan menyebabkan kerusakan berarti. Ia menambahkan bahwa fenomena ini kemungkinan akan mereda secara bertahap.
Sementara itu, Athanasios Ganas, direktur riset dari Institut Geodinamika, mengungkapkan bahwa skenario terjadinya gempa dalam kelompok (cluster) semakin menguat.
Namun, ia menekankan bahwa kemungkinan terjadinya gempa yang lebih besar sangat kecil, sehingga skenario terburuk kini mulai dianggap sebagai prioritas kedua dalam hal probabilitas kejadian.
(Sumber: Antara)