Ntvnews.id, Jakarta - Viral di media sosial video penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat kebijakan pemangkasan anggaran Presiden Prabowo Subianto. Sambil menangis, penyiar perempuan dari Maluku Utara (Malut) itu menyinggung program makan bergizi gratis (MBG) Prabowo, yang ujungnya membuat pegawai seperti dirinya terkena PHK.
DPR RI merespons video yang beredar luas di TikTok itu. Menurut Anggota Komisi VII DPR Izzuddin Alqassam Kasuba, ia meminta ke depan jangan ada lagi narasi bahwa program MBG mengakibatkan PHK massal, khususnya di RRI. Hal ini ditekankan Izzuddin baik kepada RRI maupun semua pihak.
"Jangan pernah ada narasi bahwa MBG itu satu-satu problem yang menjadikan blokir (anggaran) dan sebagainya begitu," ujar Izzuddin saat rapat dengan RRI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 12 Februari 2025.
Ia meminta hal itu, karena Presiden Prabowo Subianto tak pernah menyatakan bahwa pemblokiran anggaran dan efisiensi, harus mengorbankan hal-hal seperti nasib karyawan honorer RRI.
"Karena itu tidak pernah keluar dari mulut Bapak Presiden," ucapnya.
Ia tak ingin, agar narasi MBG menjadi biang keladi pemangkasan anggaran berujung berbagai persoalan, tak muncul lagi ke depannya. Sebab hal itu bisa menimbulkan persoalan di masyarakat.
"Harapan kami ke depan narasi-narasi seperti itu tidak ada lagi karena ini bisa menjadi problem di masyarakat hal-hal dalam konteks seperti kemarin (video viral penyiar RRI)," tutur politikus PKS asal Maluku Utara itu.