Ntvnews.id, Jakarta - Presiden AS Donald Trump pada Selasa (11/2) memecat Inspektur Jenderal USAID, Paul Martin, hanya sehari setelah lembaga itu mengeluarkan laporan yang mengkritik pemerintahan.
"Atas nama Presiden Donald J Trump, saya menulis surat ini untuk memberi tahu Anda bahwa posisi Anda sebagai Inspektur Jenderal Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat dihentikan dan akan segera berlaku," demikian isi surat yang dikirim kepada Martin melalui Wakil Direktur Kantor Personalia Kepresidenan, Trent Morse, menurut laporan NBC News.
Trump memecat Martin setelah USAID merilis laporan yang menyoroti dampak negatif kebijakan pemerintahannya terhadap lembaga tersebut.
Laporan itu mengungkapkan bahwa kekurangan staf berisiko melemahkan pengawasan, yang dapat berdampak pada kinerja USAID
Baca juga: Menkes Cari Sumber Donor Baru Setelah Penutupan USAID
Ilustrasi lembaga donor USAID (Antaranews)
"Berpotensi rentan menyalurkan pendanaan terhadap entitas atau gaji individu yang terkait dengan organisasi yang dilabeli teroris oleh AS".
Minggu lalu, Trump menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio sebagai penjabat direktur USAID. Rubio kemudian memberi tahu Kongres bahwa pihaknya sedang meninjau program bantuan luar negeri USAID dengan tujuan merestrukturisasi lembaga tersebut.
Sementara itu, miliarder Elon Musk, yang memimpin Departemen Konsultatif Efisiensi Pemerintah (DOGE), mengungkapkan bahwa Trump telah menyetujui rencana penutupan USAID.
Musk juga menegaskan pandangannya yang sangat kritis terhadap USAID dengan menyebut lembaga tersebut sebagai "organisasi kriminal" dan menurutnya, "sudah waktunya organisasi itu mati".
Akibat kekisruhan yang terjadi, seluruh karyawan USAID di berbagai negara terpaksa menjalani cuti administratif. (Sumber: Antara)