Viral Penghuni Perumahan Arthera Hill Bekasi Mulai Pindah Usai Kena Banjir Bandang

Ntvnews.id, Jakarta - Perumahan Arthera Hill di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, baru-baru ini mengalami banjir besar yang menyebabkan ratusan rumah terendam hingga ketinggian hampir dua meter. 

Banjir yang terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025, ini memaksa sekitar 300 kepala keluarga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Penyebab utama banjir tersebut adalah intensitas hujan yang tinggi sejak Senin malam.

Selain itu, hal tersebut diperparah dengan jebolnya tanggul Kali Cikarang yang berada di dekat perumahan tersebut. Akibatnya, air dengan cepat merendam rumah-rumah warga, membuat banyak dari mereka harus dievakuasi oleh petugas ke lokasi yang lebih tinggi. 

Baru-baru ini, sebuah video viral di media sosial menunjukkan sebuah keluarga di Perumahan Arthera Hill tengah membereskan barang-barang mereka untuk pindah ke tempat baru. Dalam video tersebut, terlihat pemilik rumah mengangkut kursi, kasur, dan barang-barang lainnya ke kendaraan. 

Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan berbagai bantuan dari Gudang Induk Bekasi Kemensos untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir di kawasan Jakarta, Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi pada Selasa (4/3/2025). (Dok.Antara)

Langkah ini diambil sebagai respons atas banjir besar yang melanda Bekasi pekan lalu, yang menyebabkan kerusakan signifikan pada rumah mereka. Sebab, banjir ini bukan kali pertama melanda perumahan tersebut melainkan sempat terjadi pada November 2024. 

Netty Hera, Marketing Developer Prisma Properties selaku pengembang Perumahan The Arthera Hill, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya sejak banjir pertama pada November 2024 lalu. 

"Kami sudah membuat pintu air dan meninggikan tanggul Kali Cikarang. Namun, ternyata upaya tersebut belum maksimal," katanya. 

Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga dan calon pembeli rumah mengenai keamanan dan mitigasi bencana di perumahan tersebut. Banyak yang berharap pihak pengembang dan pemerintah daerah dapat mengambil langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.