Ntvnews.id, Isalamabad - Pembajakan kereta api yang dilakukan oleh kelompok pemberontak di Pakistan akhirnya berakhir dengan seluruh penumpang yang tersisa berhasil dibebaskan.
Dilansir dari CNBC News, Jumat, 14 Maret 2025, pasukan Pakistan berhasil membebaskan para sandera dari kereta Jaffar Express yang beroperasi pada Selasa lalu dan membawa 440 penumpang. Kereta tersebut sedang dalam perjalanan dari Quetta, ibu kota provinsi Balochistan yang tengah bergejolak, menuju kota Peshawar di bagian utara Pakistan.
Pembajakan terjadi ketika kereta memasuki sebuah terowongan di wilayah terpencil dan pegunungan Balochistan. Kelompok militan meledakkan jalur kereta sebelum melepaskan tembakan, menewaskan 11 orang dalam insiden tersebut, yang merupakan pembajakan kereta api pertama di Pakistan.
Baca Juga: Ngeri, Para Penumpang Kereta Disandera Kelompok Militan
Para penyerang yang bersenjata roket, granat, dan senjata api mulai menyandera para penumpang. Pejabat keamanan mengungkapkan bahwa militan memisahkan petugas penegak hukum dari penumpang lainnya, kemudian membawa mereka ke daerah pegunungan dalam kelompok-kelompok kecil.
Operasi pembebasan berlangsung dramatis karena para sandera dijaga oleh militan separatis yang mengenakan rompi berisi bahan peledak. Sebanyak 21 penumpang tewas dalam insiden ini.
Letnan Jenderal Ahmad Sharif, Kepala Bidang Penerangan Angkatan Darat Pakistan, mengonfirmasi bahwa 33 militan yang diduga terlibat dalam pembajakan tewas dalam operasi militer yang berlangsung selama 24 jam.
Ia juga memastikan bahwa 21 penumpang serta seorang anggota pasukan keamanan yang tewas telah dibunuh oleh militan sebelum operasi militer dimulai.
Baca Juga: Bom Sisa Perang Dunia Ditemukan dalam Rel Kereta
Selain itu, empat personel keamanan yang gugur dalam operasi penyelamatan sandera berasal dari angkatan udara serta pasukan khusus angkatan darat.
Kelompok separatis Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap kereta tersebut pada Selasa, 11 Maret 2025. BLA, bersama kelompok separatis lainnya, telah melakukan berbagai serangan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil di beberapa provinsi di Pakistan.
Kelompok ini memperjuangkan kemerdekaan Balochistan, yang mereka anggap secara paksa bergabung dengan Pakistan setelah masa kolonial Inggris di India pada tahun 1947.