A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Mendag Pastikan 2025 Tak Ada Izin Impor Beras Konsumsi - Ntvnews.id

Mendag Pastikan 2025 Tak Ada Izin Impor Beras Konsumsi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Mar 2025, 13:01
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjawab pertanyaan awak media di sela meninjau harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Senen Jakarta Pusat. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjawab pertanyaan awak media di sela meninjau harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Senen Jakarta Pusat. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan bahwa pada 2025 tidak akan ada izin impor beras konsumsi. Kebijakan ini diambil untuk mengoptimalkan penyerapan beras hasil panen petani dalam negeri.

"Nggak ada, kan sudah ditetapkan dalam neraca komoditas, nggak ada impor beras," kata Mendag ditemui di sela meninjau harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Senen Jakarta Pusat, Selasa, 18 Maret 2025.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan bahwa beras impor yang masuk pada Januari–Februari 2025 bukan untuk konsumsi, melainkan keperluan industri.

Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas data Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencatat impor beras pada periode tersebut mencapai 95.943 ton—turun drastis 89,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 880.810 ton.

Mendag kembali menegaskan bahwa pada 2025, pemerintah tidak menerbitkan izin impor beras konsumsi.

"Mungkin beras industri, beras pecah, kalau konsumsi kan nggak ada, kan ada yang beras pecah dan industri," ucap Mendag.

Budi menegaskan kembali bahwa pada 2025 tidak ada izin impor beras konsumsi, sesuai dengan ketetapan dalam neraca komoditas yang menetapkan bahwa impor beras konsumsi tidak akan dilakukan. 

Baca juga: Mendag Budi Segel SPBU Nakal di Sentul, Rugikan Konsumen Rp3,4 Miliar

"Bukan (beras konsumsi), jadi kalau menurut saya beras industri. Jadi ada yang beras khusus ada yang beras industri. kalau beras konsumsi tidak impor," imbuh Mendag.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan bahwa Perum Bulog harus mampu menyerap 2 juta ton beras dalam negeri secara bertahap hingga April 2025 untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

Zulhas menjelaskan bahwa puncak panen raya diperkirakan terjadi pada Maret dan April, namun proses penyerapan gabah harus dimulai sejak Februari agar tidak terjadi keterlambatan dan kelangkaan pasokan.

Pemerintah telah menetapkan harga Gabah Kering Panen (GKP) yang harus dibeli Perum Bulog sebesar Rp6.500 per kilogram guna mendukung kesejahteraan petani sekaligus menjaga keseimbangan pasar beras nasional.

Menjelang puncak panen raya pada April 2025, Perum Bulog telah berhasil menyerap 300.000 ton gabah setara beras, angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso, menyebut pencapaian ini didukung oleh rata-rata penyerapan harian yang telah mencapai belasan ribu ton.

Bulog pun optimistis dapat mempertahankan momentum ini hingga akhir musim panen raya.

"Dalam lima tahun terakhir penyerapan sebanyak 300.000 ton merupakan angka tertinggi, rata-rata penyerapan harian sudah belasan ribu ton, semoga kami bisa terus menjaga momentum ini menjelang panen raya di akhir Maret hingga April nanti," kata Arwakhudin dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025. 

(Sumber: Antara) 

x|close