Ntvnews.id
Dalam postingan yang di upload tersebut, Wapres Gibran menyatakan bahwa wafatnya Paus Fransiskus menjadi duka mendalam bagi seluruh dunia. Ia menggambarkan Paus sebagai pemimpin spiritual yang penuh kelembutan dan kasih, serta tak pernah lelah menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan di tengah berbagai tantangan zaman.
“Atas nama pribadi dan Bangsa Indonesia, saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus,”
Demikian kutipan ucapan belasungkawa yang disampaikan melalui akun Instagram resmi @gibran_rakabuming, sebagaimana dilaporkan dari Jakarta.
Baca juga: Peti Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Kapel Santa Marta Malam Ini
Wapres juga menggarisbawahi warisan berharga yang ditinggalkan Paus Fransiskus, terutama dalam memperkuat dialog antaragama, menjaga kelestarian bumi, serta memperjuangkan hak dan martabat kaum tertindas sebuah warisan yang akan terus dikenang oleh umat manusia.
“Semoga damai menyertai beliau dan cinta kasihnya tetap menjadi suluh bagi dunia,” ucap Wapres.
Unggahan Wapres Gibran turut dilengkapi dengan potret Paus Fransiskus yang mengenakan jubah putih khas Vatikan. Dalam gambar tersebut, Paus terlihat tersenyum hangat sambil mengangkat tangan memberikan salam.
Foto itu disajikan dengan latar bernuansa keemasan, dihiasi bunga putih di sekelilingnya, serta tulisan “Rest in Peace Paus Fransiskus 1936–2025” yang menjadi penghormatan terakhir atas kepergiannya.
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma yang dikenal atas dedikasinya dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas bagi kaum miskin serta terpinggirkan, tutup usia pada 88 tahun di kediamannya di Vatikan, Senin pagi pukul 07.35 waktu setempat.
Kabar duka ini disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell melalui Vatican News. Ia menyebut bahwa sepanjang hidupnya, Paus Fransiskus telah mengabdikan diri sepenuhnya untuk melayani Tuhan dan gereja dengan iman yang kuat, keberanian yang tulus, dan kasih yang melintasi segala batas.
Menjelang akhir hayatnya, Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli sejak awal Februari 2025 akibat bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia bilateral.
Baca juga: Megawati Soekarnoputri Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus
Selama hampir enam pekan masa perawatan, kondisi beliau terus mengalami penurunan. Setelah menjalani perawatan selama 38 hari di bawah pengawasan ketat tim medis Vatikan, Paus akhirnya dipulangkan ke kediamannya.
Di tengah kondisi fisik yang melemah, Paus Fransiskus tetap menunjukkan keteguhan dalam menjalankan tugas pelayanannya. Ia bahkan sempat memberikan arahan untuk menyederhanakan prosesi pemakamannya dan menyetujui revisi buku liturgi Ordo Exsequiarum Romani Pontificis, yang menjadi pedoman upacara pemakaman seorang Paus.
Dalam keterangan resmi, disebutkan bahwa warisan Paus Fransiskus tak hanya terlihat dari pesan-pesan moralnya yang menekankan keadilan sosial dan perlindungan lingkungan, tetapi juga dari langkah-langkah reformasi yang ia dorong dalam struktur Gereja Katolik.
(Sumber: Antara)