A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Jerman Kecam Ancaman Menhan Israel yang Sebut Mau Hancurkan Gaza - Ntvnews.id

Jerman Kecam Ancaman Menhan Israel yang Sebut Mau Hancurkan Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Mar 2025, 13:32
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina. Perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Jerman pada Senin mengutuk keras pernyataan Menteri Pertahanan Israel yang mengancam akan melakukan "penghancuran total" terhadap Gaza di tengah terus berlanjutnya serangan terhadap warga sipil Palestina.

Dalam konferensi pers di Berlin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman menegaskan bahwa pernyataan terbaru Kepala Pertahanan Israel, Israel Katz, "tidak dapat diterima."

Juru bicara Christian Wagner juga mengungkapkan kekhawatiran mendalam Jerman terhadap situasi terkini, termasuk operasi militer terbaru Israel di Gaza serta meningkatnya jumlah korban sipil akibat serangan tersebut. 

"Hal ini sangat mengkhawatirkan, tidak hanya karena membahayakan nasib para sandera yang tersisa, tetapi juga karena membuat situasi kemanusiaan di Gaza kembali menjadi bencana," katanya. 

Wagner menekankan bahwa kebijakan Israel dalam memutus pasokan air dan listrik ke Gaza, serta penghentian distribusi barang selama berminggu-minggu, telah membuat lebih dari 2 juta warga Palestina menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin parah.   

Baca juga: Jerman Hingga Prancis Satu Suara Soal Kebijakan Trump yang Kontrovesial

"Oleh karena itu, kami menyerukan kepada pemerintah Israel untuk memulihkan akses kemanusiaan, termasuk air dan listrik, dan memastikan akses terhadap perawatan medis sesuai dengan hukum humaniter internasional," tambahnya. 

Pada 18 Maret, militer Israel melancarkan serangan udara mendadak di Jalur Gaza, menewaskan setidaknya 730 orang dan melukai hampir 1.200 lainnya, meskipun gencatan senjata serta perjanjian pertukaran tahanan telah diberlakukan sejak Januari.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 50.000 warga Palestina—terutama perempuan dan anak-anak—menjadi korban tewas, sementara lebih dari 113.200 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan militer Israel di Gaza.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Pemimpin Otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, serta mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Saat ini, Israel juga menghadapi gugatan hukum di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait tuduhan kampanye genosida terhadap warga Palestina.

ICJ telah mengeluarkan langkah-langkah sementara, memerintahkan Israel untuk mencegah tindakan genosida serta menjamin distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun, pemerintahan Netanyahu sejauh ini dinilai mengabaikan keputusan tersebut. 

(Sumber: Antara)

x|close