Ntvnews.id, Sana'a - Bandara internasional utama di Sana'a, ibu kota Yaman, lumpuh total akibat serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel. Serangan tersebut merusak fasilitas bandara, menghancurkan landasan pacu dan beberapa pesawat sipil, serta menghentikan seluruh operasional penerbangan di lokasi tersebut.
Dilanir dari BBC, Sabtu, 10 Mei 2025 , serangan udara terjadi pada Selasa malam waktu setempat, hanya berselang beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penghentian ofensif terhadap kelompok Houthi.
Dalam pernyataannya, Trump menyebut Houthi telah setuju untuk melakukan gencatan senjata demi menjaga kebebasan pelayaran di Laut Merah.
Sejak 15 Maret 2025, militer AS telah gencar menyerang kelompok Houthi atas perintah Trump. Kelompok itu diketahui menyerang kapal-kapal yang diasosiasikan dengan Israel dan negara Barat sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Baca Juga: Rudal Yaman Masih Hantam Israel dalam Percobaan Tigari Berturut-turut
Namun demikian, Israel memilih untuk bertindak sendiri. Serangan pada Selasa malam tersebut menargetkan Bandara Sana'a secara langsung, termasuk tiga pesawat komersial Yemenia Airlines, terminal keberangkatan, landasan pacu, dan fasilitas militer di sekitar bandara. Seorang pejabat bandara kepada AFP menyebutkan bahwa kerusakan yang terjadi sangat parah hingga menyebabkan bandara tak lagi berfungsi.
Seluruh penerbangan dari dan ke Bandara Sana'a pun ditangguhkan tanpa batas waktu. Kondisi ini juga menghambat masuknya bantuan kemanusiaan serta distribusi logistik penting ke wilayah yang dikuasai Houthi.
Kelompok Houthi menyatakan bahwa serangan tersebut menewaskan sedikitnya tiga orang dan berjanji akan melakukan pembalasan.
“Kami akan terus mendukung Gaza, dan balasan akan diberikan. Netanyahu harus bersiap untuk mundur,” ujar Mohammed Ali al-Houthi dari Dewan Politik Tertinggi Houthi dalam siaran televisi pro-Houthi.
Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi terbaru, menyusul insiden dua hari sebelumnya ketika rudal Houthi jatuh di dekat bandara utama Israel, memaksa bandara itu untuk menghentikan aktivitas sementara.
Israel membalas pada Senin dengan menyerang pelabuhan Hudaydah, lalu melanjutkannya ke Bandara Sana’a pada hari berikutnya.
Baca Juga: Kemenag Terapkan Skema Murur dan Tanazul demi Kenyamanan Jamaah Haji 2025
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan menanggapi setiap serangan terhadap negaranya.
"Kami akan menentukan kapan, bagaimana, dan siapa yang menjadi target serangan," ujar Netanyahu dalam pernyataan video.
Pihak militer Israel (IDF) menyatakan bahwa serangan mereka menyasar infrastruktur penting seperti landasan pacu, pesawat, dan fasilitas strategis lain yang digunakan kelompok Houthi untuk mengangkut senjata dan personel. Selain bandara, IDF juga mengklaim menyerang pembangkit listrik utama di Sana’a dan sebuah pabrik semen di bagian utara kota, yang disebut mendukung logistik Houthi.
Situasi ini makin memperburuk ketegangan regional dan berdampak besar pada warga sipil serta penerbangan internasional. Pemerintah Indonesia pun telah mengimbau warga negaranya di Timur Tengah untuk melapor dan meningkatkan kewaspadaan, mengingat potensi gangguan penerbangan akibat eskalasi konflik yang terus berkembang.