Ntvnews.id
"Dia (perempuan Muslim) berada di perpustakaan saat belajar ketika seorang perempuan tak dikenal mendatanginya," sebut pernyataan Polisi Wilayah Durham.
"Perempuan tak dikenal itu mulai meneriakkan makian kepada korban dan melemparkan benda-benda ke kepalanya," kata polisi.
"Pelaku kemudian mencoba menarik hijab pelaku, sambil menuangkan cairan. Pelaku lalu mengambil pemantik api dan berusaha membakar hijab perempuan tersebut."
Korban segera berteriak meminta pertolongan, hingga akhirnya petugas keamanan perpustakaan datang untuk membantunya.
Baca juga: 4 Warga Kanada Dihukum Mati di China
Menurut keterangan polisi, pelaku sempat melarikan diri, namun berhasil ditangkap beberapa jam kemudian.
Dalam pernyataan resminya, Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap kejadian tersebut.
"Sungguh keterlaluan bahwa kekerasan semacam ini telah menjadi kejadian rutin di komunitas kami," kata Kepala Eksekutif NCCM Stephen Brown.
"Insiden Islamofobia telah meningkat secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir. Ini saatnya bagi para pemimpin terpilih untuk maju menyelesaikan masalah ini secara kolaboratif," ujar Brown.
Brown menambahkan bahwa NCCM telah mendesak pihak kepolisian untuk mengklasifikasikan insiden tersebut sebagai kejahatan bermotif kebencian.
Sementara itu, Walikota Ajax, Shaun Collier, bersama anggota Dewan Perpustakaan, Piyali Correya, menyampaikan pernyataan bersama terkait peristiwa tersebut.
“Bagi para korban tindakan mengerikan ini dan siapa pun yang terpicu, terluka, atau patah semangat oleh serangan ini — terutama karena terjadi di bulan Ramadan, bulan yang penuh kedamaian dan hubungan spiritual — kami di sini untuk mendukung Anda dan menentang segala bentuk kebencian dan intoleransi,” bunyi pernyataan tersebut.
(Sumber: Antara)