Ntvnews.id
Kebakaran yang bermula di Kabupaten Sancheong, Provinsi Gyeongsang Selatan, sejak Jumat lalu, kini telah meluas hingga ke wilayah Uiseong dan bergerak menuju Andong, Cheongsong, Yeongyang, serta Yeongdeok. Penyebaran api semakin cepat akibat tiupan angin kencang dan kondisi yang kering.
Berdasarkan laporan terbaru, dua korban ditemukan di Andong, tiga di Cheongsong, enam di Yeongyang, dan tujuh lainnya di Yeongdeok. Sementara itu, satu orang masih dalam pencarian di Cheongsong.
Di Yeongyang, empat dari lima korban ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di jalan sekitar pukul 23.00 waktu setempat pada Selasa malam.
Selain korban jiwa, kebakaran ini juga menyebabkan sepuluh orang mengalami luka-luka, dengan dua di antaranya mengalami cedera serius.
Pada Rabu, penjabat Presiden Han Duck-soo menginstruksikan upaya maksimal untuk menanggulangi kebakaran agar tidak semakin meluas. Ia bahkan menyebut peristiwa ini sebagai "kebakaran hutan terburuk yang pernah terjadi."
Baca juga: Mengerikan! Kebakaran Hutan Terbesar di Jepang Terus Belanjut
Menurut Han, hingga saat ini, kebakaran telah menghancurkan lebih dari 17.000 hektar hutan serta menghanguskan 209 rumah dan pabrik.
Tidak hanya rumah warga, kobaran api juga merusak Kuil Goun di Uiseong, sebuah situs bersejarah yang telah berdiri sejak tahun 681 di masa Dinasti Silla (57 SM–935 M).
Dalam upaya pemadaman, ribuan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan, didukung oleh puluhan helikopter dan kendaraan pemadam. Sejak Jumat lalu, militer juga mengirim sekitar 5.000 personel dan 146 helikopter untuk membantu mengatasi kebakaran yang terus meluas di wilayah tenggara.
Di sisi lain, Kementerian Kehakiman melaporkan bahwa sekitar 500 narapidana dari sebuah penjara di Provinsi Gyeongsang Utara telah dipindahkan ke lokasi lain demi keselamatan mereka. Awalnya, pemerintah berencana mengevakuasi sekitar 3.500 narapidana dari beberapa penjara di wilayah terdampak. Namun, jumlah yang dipindahkan akhirnya dikurangi karena beberapa titik api berhasil dipadamkan.
Ilustrasi - Kebakaran Hutan di Korea Selatan (Pinterest/ BBC)
Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul juga telah mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) untuk meningkatkan kewaspadaan.
“KBRI Seoul mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia yang berada di wilayah-wilayah tersebut dan wilayah lain di sekitarnya untuk tetap tenang dan selalu memantau perkembangan kebakaran hutan di wilayah sekitar,” kata KBRI Seoul melalui pemberitahuan resmi di media sosial.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Korea Selatan Makan Korban Jiwa
KBRI Seoul juga menginformasikan bahwa perkembangan dan informasi terbaru dapat dipantau melalui situs http://eng.safekorea.go.kr (tersedia dalam Bahasa Inggris) dari portal National Safety and Disaster, serta melalui aplikasi Emergency Ready App yang dapat diunduh di perangkat seluler.
WNI diimbau untuk mematuhi dan mengikuti instruksi dari pemerintah setempat atau otoritas berwenang selama proses evakuasi serta tetap berada di lokasi evakuasi hingga situasi dinyatakan aman.
Jika menghadapi keadaan darurat yang mengancam kesehatan atau bahaya lainnya, WNI yang berada di daerah terdampak kebakaran hutan dapat menghubungi nomor darurat Korea 199, polisi di 112, atau hotline darurat KBRI Seoul di 010-5394-2546.
Kebakaran hutan yang dipicu oleh angin kencang ini pertama kali terjadi di Kabupaten Sancheong, sekitar 250 kilometer tenggara Seoul, pada Jumat, 21 Maret 2025, sebelum akhirnya menyebar ke wilayah lainnya.
(Sumber: Antara)