Bank DKI Laporkan Gangguan Sistem ke Bareskrim, Proses Pemeriksaan Sudah Berjalan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Apr 2025, 13:41
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
ATM BANK DKI ATM BANK DKI (DOK)

Ntvnews.id, Jakarta - Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu kota Jakarta atau Bank DKI menyampaikan sudah melaporkan kasus gangguan sistem layanan perbankan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo menjelaskan, pihaknya sudah melapor sejak 1 April yang lalu dan saat ini dalam proses pemeriksaan.

"Dari awal kejadian, Bank DKI sudah melakukan pelaporan dan saat ini proses pemeriksaan sudah berjalan. Iya tanggal 1 April 2025.," ucap Agus, Jumat 11 April 2025.

Agus menyampaikan apresiasi Bareskrim Polri yang telah bergerak cepat menangani kasus itu.

Baca juga: Gebuki ART sampai Viral, Dokter dan Istrinya Ditangkap Polisi

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap alasan Direktur IT Bank DKI dicopot dari jabatannya buntut nasabah yang banyak mengeluh terkait gangguan sistem.

Kata Pramono, pencopotan itu dilakukan gegara permasalahan layanan di bank sudah terjadi tiga kali dan kejadiannya pun hampir serupa.

"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. Dimana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik," kata Pramono.

Sementara, jabatan Direktur IT kini diisi Direktur Umum Agus Haryoto Widodo dan mulai berlaku sejak kemarin, Selasa, 8 April 2025.

Dia mengungkapkan ada kebocoran, tetapi tidak disebutkan besaran nominalnya.

"Terus terang ada kebocoran. Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI," katanya.

Baca juga: Cegah Dampak Tarif Impor AS, Menkomdigi Evaluasi Regulasi Investasi

Pramono Anung lantas mengatakan, gegara adanya masalah serupa sampai tiga kali maka ia memutuskan untuk melaporkan kejadian itu ke Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Polri.

"Dan kami sudah meminta kepada lembaga independen yang internasional. Nanti biar disebutkan oleh direksi Bank DKI. Untuk melakukan audit, tracing, monitoring. Kemana saja," katanya.

"Karena yang namanya apapun tentang jejak digital uang lari kemana saja. Dalam sistem sekarang pasti kelihatan," kata Pramono.

x|close