Kampanye Pemilu Resmi Dimulai di Singapura, Pemungutan Suara 3 Mei 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Apr 2025, 16:13
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Poster kampanye Partai Aksi Rakyat (People's Action Party/PAP) di Singapura. Poster kampanye Partai Aksi Rakyat (People's Action Party/PAP) di Singapura. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Singapura resmi meluncurkan kampanye pemilihan umum (pemilu) pada Rabu, 23 April 2025 kemarin, dengan partai-partai politik (parpol) di negara tersebut mengajukan kandidat mereka untuk anggota parlemen di 33 daerah pemilihan, menjelang pemungutan suara yang dijadwalkan pada 3 Mei 2025 mendatang.

Partai Aksi Rakyat (People's Action Party/PAP) yang berkuasa, meraih kemenangan awal di daerah pemilihan Marine Parade-Braddell Heights di bagian timur Singapura, di mana tidak ada partai lain yang mengajukan kandidat.

Baca Juga: Singapura Jadi Investor Asing Terbesar di Indonesia, Disusul Hong Kong dan China

Partai Pekerja (Workers' Party/WP), yang sebelumnya diperkirakan akan bersaing memperebutkan kursi tersebut, mengundurkan diri untuk memberikan kesempatan terbaik bagi para kandidat PAP, menurut Pritam Singh, ketua WP, di platform media sosial Facebook.

Beberapa daerah pemilihan diperkirakan akan menyaksikan persaingan ketat dengan banyak peserta. Misalnya, di Tampines, Singapura timur, tiga partai oposisi akan menantang tim petahana PAP.

Menteri Senior Singapura Teo Chee Hean dan Wakil Perdana Menteri (PM) Singapura Heng Swee Keat, yang keduanya berasal dari PAP, tidak akan maju dalam pemilu kali ini.

PM Singapura Lawrence Wong, yang memimpin tim PAP di daerah Marsiling-Yew Tee, menyatakan melalui Facebook bahwa keduanya dapat melanjutkan, namun memilih untuk mundur demi memberi ruang bagi regenerasi kepemimpinan.

Baca Juga: Puluhan Jamaah Terlantar di Bandara Changi Singapura, Diduga Travel Umrah Jadi Biang Keroknya

Pada 15 April, Wong menyarankan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam untuk membubarkan parlemen, yang secara resmi memicu dimulainya proses pemilu.

Seiring partai-partai menyelesaikan daftar kandidat mereka, Singapura memasuki masa kampanye selama sembilan hari, yang diakhiri dengan hari tenang pada 2 Mei, agar para pemilih dapat merenungkan isu-isu yang diangkat.

PAP, yang telah memerintah Singapura lebih dari 60 tahun, memperoleh 61,24 persen suara pada pemilu 2020, turun dari 69,86 persen pada pemilu 2015.

Baca Juga: Singapura Bakal Gelar Pemilu Usai Parlemen Dibubarkan

Sementara WP, satu-satunya partai oposisi yang memenangkan kursi pada 2020, berhasil meningkatkan keterwakilannya dari enam kursi pada 2015 menjadi 10 kursi pada pemilu terakhir.

Pada hari yang sama, Kepolisian Singapura juga mengumumkan lokasi-lokasi yang telah disetujui untuk pertemuan-pertemuan pemilu, serta tempat-tempat di mana para kandidat, pendukung, dan anggota masyarakat dapat berkumpul untuk menantikan hasil pemilu setelah pemungutan suara ditutup pada pukul 20.00 waktu setempat (19.00 WIB) pada 3 Mei.

(Sumber: Antara)

x|close