Kemendag Minta Tambah Anggaran Rp886,63 Miliar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jul 2025, 15:16
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wamendag Dyah Roro Esti. Wamendag Dyah Roro Esti. (YouTube TVR Parlemen)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp886,63 miliar. Hal itu guna Kemendag menjalankan program-program dan operasional pada tahun 2026.

“Mempertimbangkan pentingnya pencapaian indikator penugasan RPJMN di atas dalam mendukung perekonomian nasional dan keterbatasan pagu indikatif Kemendag 2026, apabila keuangan negara memungkinkan dalam hal ini Kemendag telah ajukan usulan tambahan anggaran yang kami sampaikan ke Kementerian Keuangan,” ujar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti saat rapat dengan Komisi VI DPR RI, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 Juli 2025.

“Melalui Surat Dinas Menteri Perdagangan No. PR.02.00/387/M-DAG/SD/06/2025 Perihal Permohonan Tambahan Anggaran 2026 sebesar Rp886.635.770.000 yang terdiri dari belanja operasional (Rp272.578.539.000) dan non-operasional (Rp614.057.231.000), (sehingga total anggaran 2026) menjadi Rp1,987 triliun,” lanjut dia.

Kenaikan anggaran ini, kata Roro dialokasikan ke kenaikan belanja pegawai dengan penambahan formasi pegawai baru mencapai 915 orang; peningkatan kebutuhan belanja barang operasional Kemendag; dan penambahan anggaran dalam menunjang tupoksi Kemendag untuk 335 RO Prioritas Nasional (PN) dan 370 RO non-PN yang belum teralokasi anggarannya.

“Selain itu, pembiayaan operasional usulan penambahan anggaran diperlukan dalam pencapaian tiga program perdagangan yaitu program perdagangan dalam negeri, program perdagangan luar negeri, dan program dukungan manajemen,” papar dia.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian PPN/Bappenas sebelumnya telah menetapkan pagu indikatif Kemendag sebesar Rp1,10 triliun tahun depan.

Roro menyebut, pagu indikatif tersebut hanya dapat diarahkan untuk menjaga belanja kebutuhan operasional dan sebagian kecil belanja non-operasional.

Biaya operasional Kemendag senilai Rp1,07 triliun, hanya dapat mencakup belanja pegawai (Rp722,12 miliar) dan belanja barang (Rp349,6 miliar). Sementara, untuk belanja nonpegawai sebesar Rp28,62 miliar.

Ia pun mengatakan, total pagu anggaran Kemendag turun setiap tahunnya dan memengaruhi alokasi dukungan program-program prioritas kementerian.

Angka untuk program perdagangan dalam dan luar negeri rata-rata turun di sekitar 90 persen bila dibandingkan dengan pagu tahun 2025. Sementara, untuk program dukungan manajemen turun 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Program perdagangan luar negeri pada tahun 2025 adalah sebesar 227,1 miliar, sementara pagu indikatif 2026 sebesar Rp2,3 miliar. Lalu program perdagangan dalam negeri sebelumnya Rp160,89 miliar berada di angka 15,5 miliar. Ada penurunan sekitar 90-an persen,” jelas Roro.

Di samping itu, Roro menyampaikan rata-rata penurunan pagu indikatif pada setiap Eselon I sebesar 85 persen dari total Rp1,10 triliun.

x|close