Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan pentingnya penyesuaian jadwal operasional daycare (tempat penitipan anak) di Balai Kota agar selaras dengan jam kerja para orang tua, terutama ibu yang bekerja di lingkungan pemerintahan.
Pramono mengungkapkan, bahwa fasilitas daycare saat ini sudah cukup memadai dari sisi fisik. Namun, ia melihat dua isu krusial yang perlu segera dibenahi, yakni keterbatasan kapasitas dan belum sesuainya jam operasional dengan jam kerja pegawai.
"Saya akui tempat untuk daycare sebenarnya sudah sangat baik. Hanya problemnya kapasitasnya kurang. Kedua, saya sudah minta untuk supaya jam belajarnya itu diatur sama dengan jam ketika ibunya selesai bekerja,” kata Pramono di Balai Kota, Senin, 5 Mei 2025.
Setelah satu bulan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Pramono langsung meninjau fasilitas daycare yang berada di lingkungan Balai Kota. Ia menyebut fasilitas tersebut berpotensi menjadi role model bagi instansi lain di Jakarta.
Pramono Anung (Ntvnews.id/ Adiansyah)
“Saya yakin nggak semua instansi mempunyai kemampuan seperti Balai Kota ini. Maka untuk itu, yang paling penting bukan fasilitas fisiknya, tetapi bagaimana program pengajarannya itu dilakukan,” ucap Pramono.
Pramono menilai kehadiran daycare di lingkungan pemerintahan merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap keseimbangan antara tanggung jawab kerja dan peran sebagai orang tua. Selain memberikan rasa aman dan nyaman bagi ibu bekerja, fasilitas ini juga memastikan anak-anak tetap mendapatkan hak pendidikan sejak dini.
Saat ini, daycare Balai Kota hanya mampu menampung 20 anak. Oleh karena itu, Pramono mendorong adanya penambahan kapasitas agar lebih banyak pegawai yang dapat memanfaatkan fasilitas ini.
Dalam hal pembiayaan, Pramono menjelaskan bahwa seluruh fasilitas daycare di Balai Kota dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Namun, kebutuhan harian seperti makanan dan minuman tetap menjadi tanggung jawab masing-masing keluarga.