Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menegaskan pentingnya melindungi generasi muda dari bahaya rokok, terutama rokok elektronik yang kini sedang tren.
Dalam acara "Soft Launch RAW, Resilient, Awesome, and Wise" yang diadakan di Jakarta pada Rabu, 7 Mei 2025, Siti Nadia menyoroti peran penting orang tua dan masyarakat dalam melindungi anak-anak dari pengaruh merokok yang semakin gencar, terutama di kalangan remaja.
Baca Juga: Kemenkes Bagikan Tips Kesehatan ke Jamaah Haji Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi
"Sekarang isu di perokok pemula atau remaja itu lebih pada bagaimana kita membentengi anak-anak kita, terutama terhadap rokok elektronik," jelasnya.
Siti Nadia mengungkapkan bahwa saat ini, perusahaan rokok berlomba-lomba mempromosikan rokok elektronik kepada anak muda dengan menonjolkan variasi rasa yang lebih beragam dibandingkan dengan rokok konvensional.
Ilustrasi Vape, rokok elektrik. (Instagram) (Instagram)
"Karena dengan rokok elektronik itu perisa rasanya saja itu bisa lebih banyak ketimbang rokok konvensional dan itu kan lebih mudah untuk kemudian mempromosikannya," katanya.
Tak hanya itu, Ketua Tim Kerja Pengendalian Penyakit Akibat Tembakau (PPAT), Benget Saragih, juga menekankan pentingnya sosialisasi hidup sehat kepada generasi muda. Menurut Benget, untuk mengurangi prevalensi merokok di Indonesia, pendekatan yang digunakan harus diubah.
"Pendekatan harus diubah. Jangan sampaikan kalau rokok itu berbahaya. Tapi sampaikan bahwa hidup itu harus sehat. Bergerak, olah raga, makan yang sehat, tidak merokok," ujarnya.
Benget menambahkan bahwa pendekatan yang lebih humanis dan menarik bagi generasi muda lebih efektif daripada larangan langsung.
"Kalau dilarang, ngelunjak. Tapi kita ajak hidup sehat dengan tidak merokok, tidak minum alkohol dan disadarkan di keluarga, lingkungannya. Pendekatan harus diubah," tuturnya.
(Sumber: Antara)