Kardinal Robert Prevost Terpilih Jadi Paus Amerika Serikat Pertama dengan Nama Paus Leo XIV

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Mei 2025, 00:29
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Paus Leo Paus Leo (Tangkapan Layar)

Ntvnews.id, Vatikan - Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat telah terpilih sebagai paus ke-267 dan dirinya sudah melangkah ke balkon Basilika Santo Petrus sebagai pemimpin baru bagi 1,4 miliar umat Katolik di dunia.

Prevost yang berumur 69 tahun, dari Chicago, Illinois, adalah paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat. Ia akan dikenal sebagai Leo XIV.

Seorang pemimpin dengan pengalaman global, ia menghabiskan sebagian besar karirnya sebagai misionaris di Amerika Selatan dan baru-baru ini memimpin kantor Vatikan yang kuat untuk pengangkatan uskup. Ia diharapkan dapat melanjutkan reformasi Paus Fransiskus.

Baca Juga: Asap Putih Keluar dari Cerobong Kapel Sistina, Paus Baru Terpilih!

Dia bekerja selama satu dekade di Trujillo, Peru, dan kemudian ditunjuk sebagai uskup Chiclayo, kota lain di Peru, di mana dia melayani dari 2014 hingga 2023.

Dalam sebuah wawancara dengan Vatican News tak lama setelah ia menjadi pemimpin Dikasteri untuk para Uskup, Prevost mengatakan: “Saya masih menganggap diri saya seorang misionaris. Panggilan saya, seperti panggilan setiap orang Kristen, adalah menjadi seorang misionaris, mewartakan Injil di mana pun berada.”

Sebagai informasi, sebelumnya para kardinal kembali melakukan pemungutan suara di hari kedua konklaf guna memilih Paus baru sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Dalam pemungutan sebelumnya, dua kali muncul asap hitam dari cerobong, menandakan bahwa belum ada satu pun kandidat yang terpilih sebagai Paus.

Kardinal Robert Prevost terpilih sebagai Paus baru. <b>(Vatican Media)</b> Kardinal Robert Prevost terpilih sebagai Paus baru. (Vatican Media)

Dilansir dari AFP, isebutkan bahwa konklaf yang diikuti oleh 133 kardinal dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025 sore di Kapel Sistina. Tujuan mereka adalah memilih pengganti Paus Fransiskus sebagai pemimpin bagi komunitas Katolik global yang berjumlah 1,4 miliar jiwa.

Dalam prosesnya, dua kali asap hitam mengepul—terakhir terjadi pada siang hari Kamis, 8 Mei 2025 waktu Vatikan—yang menunjukkan bahwa belum ada kandidat yang memperoleh dukungan dua pertiga suara yang dibutuhkan untuk ditetapkan sebagai Paus.

Upacara pemilihan yang telah diwariskan sejak berabad-abad silam ini dilakukan secara tertutup. Namun, para kardinal yang mengenakan jubah merah direncanakan untuk melakukan pemungutan suara kedua pada Kamis, 8 Mei 2025 sore, setelah mereka menyelesaikan santap siang di Wisma Tamu Santa Marta, tempat mereka menginap selama konklaf berlangsung.

x|close