TNI Bakal Rekrut Anak Warga Korban Ledakan Amunisi Garut Jadi Prajurit

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Mei 2025, 07:20
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ledakan Pemusnahan Amunisi do Garut Ledakan Pemusnahan Amunisi do Garut (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - TNI Angkatan Darat (AD) membuka peluang bagi putra-putri warga yang jadi korban tewas akibat ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk menjadi prajurit TNI.

"Pimpinan TNI Angkatan Darat sudah menyampaikan kepada Bapak Pangdam III Siliwangi untuk menyampaikan kepada putra-putri dari korban apabila ingin bergabung dengan TNI Angkatan Darat. TNI Angkatan Darat membuka peluang kepada seluruh putra-putri korban," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, Rabu, 14 Mei 2025 malam.

Menurutnya, jajaran Kodim 0611/Garut bakal memberikan pendampingan dan pembimbingan agar proses perekrutan dapat berjalan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku.

Di sisi lain, Wahyu mengatakan seluruh korban sipil dalam peristiwa itu telah berhasil diidentifikasi. Jenazah para korban juga sudah diserahkan kepada keluarga dan dimakamkan pada Rabu, 14 Mei 2025 malam.

"Kemarin (Selasa) pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat, Danrem 062 Tarumanagara sudah menyerahkan 5 korban kepada keluarga. Dan tadi malam pada pukul 19.00 Waktu Indonesia Bagian Barat, Danrem kembali menyerahkan 4 korban kepada keluarga, dilanjutkan dengan rangkaian proses pemakaman untuk seluruh korban," ujarnya.

Sebagai bentuk penghormatan dan duka cita, jajaran Kodam III/Siliwangi bersama Korem 062/Tarumanagara, Kodim 0611/Garut, dan masyarakat setempat menggelar doa bersama yang dimulai sejak Senin malam dan akan dilanjutkan dalam beberapa hari ke depan. TNI AD juga telah menyalurkan tali asih kepada keluarga korban.

Untuk korban dari unsur prajurit TNI AD, Wahyu memastikan seluruh hak-hak almarhum akan diberikan kepada ahli waris. Saat ini, Pusat Peralatan TNI AD sebagai satuan induk tengah menyelesaikan proses administrasi terkait hak-hak tersebut.

Di samping itu, tim investigasi TNI masih terus bekerja di lapangan untuk mengungkap penyebab ledakan. Sebanyak 46 saksi telah dimintai keterangan, terdiri dari 21 warga sipil dan 25 personel TNI.

"Tim masih terus mencocokkan keterangan para saksi, dihadapkan dengan fakta-fakta yang didapat di lapangan, termasuk juga berkaitan dengan beberapa barang bukti yang sudah dikumpulkan oleh tim untuk nantinya akan dilaksanakan analisis," ujarnya.

"Dan juga ada beberapa unsur yang perlu diuji, sehingga itu memerlukan waktu," imbuhnya.

x|close