Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Agama melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menurunkan tim pengawas pelayanan jemaah haji khusus yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) pada musim haji 1446 H/2025 M. Salah satu titik pengawasan dilakukan di bandara-bandara Arab Saudi, guna memastikan proses kedatangan jemaah berlangsung lancar dan sesuai standar pelayanan.
“PPIH tetap melakukan pengawasan terhadap pelayanan PIHK. Kami pastikan sejak proses ketibaan, jemaah mendapatkan layanan yang layak dan sesuai ketentuan,” tegas Kepala Daerah Kerja Bandara, Abdul Basir, di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Minggu (18/5/2025) dikutip dari website Kementerian Agama RI.
Pengawasan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Agama untuk menjamin seluruh jemaah haji, baik reguler maupun khusus, memperoleh pelayanan yang aman, nyaman, dan tertib, termasuk dalam menghadapi tantangan teknis di lapangan.
"Ini senada dengan slogan penyelenggaraan haji tahun ini, kami ingin seluruh jemaah aman, nyaman, dan mabrur sepanjang umur," tutur Abdul Basir saat memantau kedatangan jemaah haji khusus di Terminal Haji, Bandara King Abdulaziz.
Jemaah haji diimbau untuk memakai payung saat aktivitas luar hotel. (WEBSITE KEMENTERIAN AGAMA RI)
Basir menyampaikan, tahun ini kuota jemaah haji khusus sebesar 17.680 orang. Tercatat ada 335 PIHK yang akan melayani jemaah haji khusus. Berdasarkan data PPIH, hingga 19 Mei 2025, terdapat 6.868 jemaah haji khusus yang telah tiba di Arab Saudi. Mereka terbagi dalam 180 kelompok terbang (kloter).
Sementara itu Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus (SAPUHI) dan Owner PT Patuna Mekar Jaya, Syam Resfiadi, menyampaikan PIHK tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik. Salah satu tantangan utama di tahun ini adalah keterlambatan kontrak haji antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, yang disebabkan transisi pejabat di kedua negara.
“Namun, percepatan pelunasan yang ditetapkan melalui SK Dirjen sangat membantu. Dalam dua bulan, seluruh proses pelunasan jemaah haji khusus bisa diselesaikan,” ujar Syam.