Ntvnews.id, Jakarta - Otoritas hukum dari enam negara melakukan penggeledahan dan penangkapan terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi yang melibatkan pegawai aktif maupun mantan pegawai NATO Support and Procurement Agency (NSPA).
Dilansir dari DW, Rabu, 21 Mei 2025, Operasi ini dijalankan atas koordinasi Eurojust, lembaga peradilan pidana milik Uni Eropa, dan berlangsung di enam negara, yakni Luksemburg, Belgia, Belanda, Spanyol, Italia, serta Amerika Serikat.
Dalam pernyataan resmi, disebutkan bahwa fokus utama penyelidikan berada di kantor pusat NSPA di Luksemburg, yang juga telah memulai pemeriksaan internal atas dugaan penyalahgunaan wewenang.
Allison Hart, juru bicara NATO, menyatakan bahwa pihak NATO dan NSPA memberikan dukungan penuh kepada aparat yang menyelidiki kasus ini.
Baca Juga: NATO Minta Zelenskyy Pulihkan Hubungan Dengan Trump
"Kami sedang memperkuat mekanisme untuk mengurangi risiko serta memberantas penyimpangan," ujarnya.
Di Belgia, dua orang diamankan, sementara tiga lainnya ditahan di Belanda, termasuk seorang eks pejabat Kementerian Pertahanan Belanda yang ditangkap pada Senin di Bandara Schiphol, Amsterdam. Ia diduga menerima suap pada 2023 terkait proses pengadaan kontrak pertahanan.
Kejaksaan Luksemburg mengungkap bahwa sejumlah dokumen telah disita dalam kaitannya dengan tuduhan bahwa staf NSPA menyalahgunakan jabatannya demi keuntungan pribadi.
Sementara itu, pihak kejaksaan Belgia mengindikasikan bahwa penyelidikan mencakup potensi pelanggaran dalam penunjukan kontrak kepada perusahaan-perusahaan pertahanan, khususnya dalam pengadaan amunisi dan drone untuk NATO. Selain itu, terdapat dugaan kebocoran informasi rahasia dan aktivitas pencucian uang.
Baca Juga: Rusia Sebut NATO Tingkatkan Aktivitas Militer di Kawasan Kutub Utara
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menegaskan komitmen penuh NATO terhadap proses hukum yang berjalan.
"Kami bertekad untuk mengusut kasus ini hingga tuntas," ucapnya saat berada di Ankara, Kamis, 15 Mei 2025.
Penyelidikan ini berlangsung di tengah upaya negara-negara anggota NATO meningkatkan kapasitas produksi persenjataan, termasuk untuk mendukung Ukraina. Sebelumnya, pada bulan Maret, Komisi Eropa mengumumkan program penggalangan dana sebesar 800 miliar euro untuk memperkuat pertahanan kawasan.
Saat ini, belum ada dakwaan resmi yang diajukan. Proses penyelidikan masih berjalan dan informasi lanjutan direncanakan akan diumumkan dalam waktu dekat. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lokasi-lokasi yang tengah diselidiki selama proses hukum berlangsung.