Ntvnews.id, Jakarta - Transformasi ekonomi Indonesia membutuhkan visi jangka panjang yang konsisten dan berkelanjutan. Terinspirasi dari kesuksesan Tiongkok, Partai Demokrat melalui Badan Riset dan Inovasi Strategis (BRAINS) menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci utama menuju ekonomi nasional yang maju dan berdaya saing global.
Hal ini disampaikan dalam diskusi publik bertajuk “Strategi Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia Emas” yang digelar pada 13 Juni 2025. Acara dibuka oleh Sekjen Partai Demokrat Herman Khaeron dan menghadirkan dua pakar dari Shanghai Academy of Social Sciences, yaitu Profesor Zhang Shao’an (ekonomi makro) dan Profesor Liu Aming (hubungan internasional).
Dalam paparannya, Prof. Zhang mengungkap bahwa keberhasilan ekonomi Tiongkok tidak lepas dari investasi masif pada infrastruktur dan pendidikan.
Baca Juga: Partai Demokrat Kawal Revisi UU Pemilu untuk Terciptanya Sistem Untungkan Rakyat
“Kami bangun jalan, pelabuhan, dan kereta cepat bukan sekadar proyek. Itu adalah fondasi pertumbuhan. Tapi jangan lupa, China juga berinvestasi besar di sains, teknologi, dan universitas. Itu sebabnya kami bisa masuk ke ekonomi digital dan industri strategis,” ujar Zhang dalam keterangannya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BRAINS Partai Demokrat, Umam, menegaskan bahwa Indonesia perlu mengadopsi pendekatan serupa dengan menyeimbangkan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM.
“Transformasi tidak hanya soal bangunan fisik, tapi juga membangun manusia yang cerdas dan berdaya saing global. Kita butuh roadmap yang tidak berubah setiap siklus politik. Transformasi ekonomi itu maraton, bukan sprint,” ujarnya.
Umam juga mengangkat temuan dari disertasi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang menyoroti pentingnya peran SDM dalam mendorong lompatan ekonomi bangsa.
"Kita butuh universitas kelas dunia, sistem riset yang mumpuni, dan orientasi industri berbasis inovasi,” tegas Umam.
Menutup diskusi, Sartono dari BRAINS mengingatkan pentingnya konsistensi kebijakan lintas rezim dalam mewujudkan transformasi ekonomi Indonesia.
“Transformasi ekonomi hanya bisa dicapai jika kita memiliki satu visi yang kuat dalam menjaganya,” ujar Sartono.