Ntvnews.id, Islamabad - Seorang travel vlogger asal India ditangkap dengan tuduhan menjadi mata-mata untuk Pakistan, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara yang terjadi akibat konflik beberapa hari terakhir.
Influencer dari Haryana, India Utara, bernama Jyoti Malhotra, diduga membocorkan informasi sensitif kepada pihak Pakistan, menurut seorang pejabat kepolisian senior setempat.
Dilansir dari CNN Internasional, Kamis, 22 Mei 2025, meskipun kasus spionase antara India dan Pakistan bukan hal baru, penangkapan Malhotra menarik perhatian karena terjadi hanya beberapa hari setelah bentrokan paling serius yang pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir, yang menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan pecahnya perang besar.
Polisi mencurigai bahwa Malhotra menjalin komunikasi dengan agen intelijen Pakistan yang berusaha merekrutnya sebagai sumber informasi untuk Islamabad. Investigasi menunjukkan Malhotra terus berhubungan dengan agen tersebut selama empat hari berlangsungnya konflik berdarah awal bulan ini.
"Dia adalah seorang travel blogger. Dari hasil interogasi terungkap bahwa demi mengejar popularitas, jumlah penonton, dan konten viral, dia justru terperangkap dalam situasi ini," kata Komisaris Polisi Shashank Kumar Sawan.
Baca Juga: Pakistan Klaim Babat Habis Drone Canggih India
Sawan juga menambahkan bahwa Malhotra pernah melakukan kunjungan ke Pakistan dalam perjalanan yang disponsori, serta memiliki koneksi dengan beberapa YouTuber lain yang diduga terkait dengan agen intelijen Pakistan. Namun, polisi menegaskan Malhotra tidak memiliki akses langsung ke data militer atau pertahanan negara.
Hingga saat ini, CNN telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Pakistan dan mencoba mengontak Malhotra untuk klarifikasi, tetapi belum ada dakwaan resmi yang dikenakan kepadanya.
Ayah Malhotra mengaku tidak tahu jika putrinya pernah pergi ke Pakistan dan mengatakan biasanya Malhotra hanya membuat video pendek dari rumah. Ia juga menyebut bahwa perjalanan putrinya ke Pakistan dilakukan setelah mendapatkan izin resmi.
Sebelum konflik terbaru ini, warga Pakistan dan India memang masih bisa saling berkunjung, namun proses pengurusan visa sangat ketat karena birokrasi rumit dan sejarah ketegangan yang panjang antara kedua negara.
Ketegangan kedua negara meningkat setelah insiden pembantaian turis pada April lalu di wilayah Kashmir yang dikelola India, ketika sekelompok bersenjata membunuh 26 turis di Pahalgam. Peristiwa itu memicu operasi militer India di wilayah Pakistan.
Baca Juga: Rentetan Ledakan Terjadi di Lahore, Hubungan India-Pakistan Makin Panas
Pemerintah India menuding Pakistan sebagai dalang serangan tersebut, tuduhan yang langsung disanggah oleh Islamabad. Selama empat hari, kedua negara saling meluncurkan serangan rudal, drone, dan tembakan artileri, menimbulkan banyak korban jiwa sebelum akhirnya menyetujui gencatan senjata.
Setelah konflik singkat tersebut, kedua negara sama-sama mengklaim kemenangan, sementara media di masing-masing negara dipenuhi pemberitaan bernuansa nasionalisme tinggi dan retorika permusuhan.
Channel YouTube milik Malhotra yang memiliki hampir 400.000 subscriber memuat berbagai video perjalanan, termasuk kunjungannya ke Pakistan pada bulan Maret. Dalam video tersebut, ia tampak menggunakan transportasi umum, berkeliling pasar tradisional, dan mengunjungi kuil Hindu terbesar di negara mayoritas Muslim tersebut.
Di kanalnya, Malhotra menyebut dirinya sebagai pengembara nomaden dan pernah berbagi pengalaman wisata di berbagai negara seperti Indonesia (Bali) dan Uni Emirat Arab (Dubai).
Polisi menyatakan tengah menyelidiki sumber dana perjalanan Malhotra.
"Kami sedang meneliti aspek keuangannya, karena pengeluaran untuk perjalanan yang dilakukannya tidak sesuai dengan penghasilannya," kata Sawan.
Penangkapan Malhotra merupakan bagian dari beberapa kasus terbaru yang melibatkan warga India yang diduga menjadi mata-mata untuk Pakistan.