A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Upaya Pemerintah Saudi Jaga Keamanan Haji - Ntvnews.id

Upaya Pemerintah Saudi Jaga Keamanan Haji

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jun 2025, 11:20
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
jemaah haji jemaah haji (Kementerian Agama)

Ntvnews.id, Jakarta - Menjelang masuk kota Mekkah dari arah Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (31/5) terjadi antrean kendaraan hingga sekitar 50 meter. Perjalanan para pengendara menjadi terhambat akibat adanya pemeriksaan oleh polisi. Padahal di hari biasa lalu lintas ini lancar.

Polisi sedang tidak melakukan razia surat-surat kendaraan sebagaimana sering terjadi di Indonesia, melainkan sedang memeriksa setiap orang yang masuk ke Mekkah.

Dilansir dari ANTARA, seorang warga lokal yang menjadi kru bus yang membawa jamaah haji dari berbagai negara meminta para penumpang untuk menyiapkan visa. Bahkan, visa harus sudah dibuka sebelum dihampiri polisi.

Tak selang lama, dua polisi berseragam coklat dengan rompi bertulisan "police" masuk ke dalam bus untuk memeriksa visa jamaah haji. Satu polisi memeriksa dari depan dan satu polisi memeriksa dari belakang deretan kursi bus.

Ada yang menunjukkan visa berupa lembaran, namun ada juga yang tersimpan di gawainya. Mungkin karena semua penumpang menunjukkan visa bersamaan polisi hanya membaca seksama beberapa visa penumpang. selebihnya hanya dilihat sekilas.

Alhasil, bus berpenumpang sekitar 35 orang ini hanya butuh kurang 15 menit saja dan setelah itu bus kembali melaju kencang ke arah Mekkah.

Apa yang terjadi di titik poin itu hanya bagian kecil dari upaya Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan ibadah haji.

Di tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memang selalu melakukan razia bagi jamaah tidak resmi, jamaah ilegal atau sebutan lain yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki visa haji.

Pemerintah kerajaan tidak ingin kejadian 2024 terulang lagi yakni dari 1.301 haji yang meninggal dunia pada 2024, sekitar 83 persen adalah jemaah haji ilegal.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memantau kedatangan jemaah haji khusus di Bandara Jeddah, Minggu (18/5/2025) <b>(WEBSITE KEMENTERIAN AGAMA RI)</b> Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memantau kedatangan jemaah haji khusus di Bandara Jeddah, Minggu (18/5/2025) (WEBSITE KEMENTERIAN AGAMA RI)

Korban meninggal karena kelelahan dan tidak punya tempat untuk berlindung yang layak dari panas matahari. Untuk itu, pada 2025 razia makin digencarkan.

Boleh dibilang, hanya visa haji yang berlaku untuk berhaji. Visa lain dinyatakan tidak berlaku.

Pemeriksaan tentunya tidak hanya di perbatasan tetap juga di sekitar Masjidil Haram, perumahan, hotel dan penginapan bahkan kawasan gurun pasir juga tidak luput dari patroli udara karena rawan menjadi jalur "tikus" bagi jamaah ilegal.

Adanya jamaah yang masuk melalui gurun pasir itu setidaknya dibenarkan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah di mana aparat keamanan Arab Saudi menemukan tiga Warga Negara Indonesia (WNI) di area gurun wilayah Jumum, Mekkah, dalam kondisi dehidrasi pada 27 Mei.

x|close