PM Mongolia Mengundurkan Diri Usai Dituduh Korupsi dan Tak Lagi Didukung Parlemen

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Jun 2025, 12:35
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Perdana Menteri Mongolia, Luvsannamsrai Oyun-Erdene Perdana Menteri Mongolia, Luvsannamsrai Oyun-Erdene (AFP)

Ntvnews.id, Jakarta - Perdana Menteri Mongolia, Luvsannamsrai Oyun-Erdene, resmi mengundurkan diri setelah gagal mendapatkan dukungan dari parlemen menyusul tuduhan korupsi yang memicu gelombang protes di jalanan ibu kota bulan lalu. Hal ini diumumkan oleh parlemen Mongolia pada Selasa, 3 Juni 2025.

Dalam pernyataannya, parlemen menyebut bahwa draf resolusi yang diajukan terkait pemungutan suara kepercayaan tidak lolos, sehingga Oyun-Erdene dianggap telah mengundurkan diri secara resmi.

“Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara dan rakyat saya di masa-masa sulit, termasuk pandemi, perang, dan tekanan tarif,” kata Oyun-Erdene usai hasil pemungutan suara diumumkan, dikutip dari Reuters.

Oyun-Erdene, yang menjabat sebagai perdana menteri sejak Januari 2021 dan kembali terpilih pada Juli 2024, akan tetap menjalankan tugas sebagai perdana menteri sementara sampai penggantinya ditunjuk dalam waktu 30 hari.

Krisis politik ini mencuat setelah warga Mongolia melakukan aksi protes selama beberapa pekan di ibu kota Ulaanbaatar, menuduh Oyun-Erdene dan keluarganya terlibat dalam praktik korupsi.

Oyun-Erdene tidak langsung memberikan tanggapan saat diminta komentar oleh Reuters melalui email mengenai pengunduran dirinya maupun tuduhan korupsi yang diarahkan padanya. Namun, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs web parlemen Mongolia, Oyun-Erdene mengucapkan terima kasih kepada generasi muda negara itu atas pandangan mereka mengenai transparansi, serta kepada masyarakat atas berbagai perspektif yang mereka sampaikan. Ia juga menyatakan bahwa ia “menyesal hal ini digunakan sebagai dalih politik dan menyebabkan ketidakstabilan.”

Oyun-Erdene juga menyampaikan bahwa dirinya telah berkomitmen dalam memerangi korupsi, namun mengakui telah terlalu fokus pada proyek-proyek berskala besar dan kurang memberi perhatian pada isu-isu sosial dan politik.

Selama masa kepemimpinannya, Oyun-Erdene mendorong berbagai proyek pembangunan infrastruktur dan sumber daya di negara yang kaya akan mineral tersebut. Ia merancang 14 proyek besar, termasuk pusat pengolahan mineral, inisiatif pengalihan air, pembangunan bendungan, serta pembangkit listrik.

x|close