Ntvnews.id, Kyiv - Perundingan damai antara Rusia dan Ukraina berhasil mencapai kesepakatan untuk melakukan pertukaran tahanan. Turki bertindak sebagai mediator utama dalam proses ini pada hari Senin, 2 Juni 2025.
Dilansir dari Reuters, Rabu, 4 Juni 2025, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Oncu Keceli, menyatakan bahwa kesepakatan tersebut merupakan langkah positif dalam upaya meredakan konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun. Dalam pertemuan itu, kedua pihak menyetujui pertukaran tentara yang mengalami luka.
Selain itu, kesepakatan juga mencakup pembebasan tentara muda berusia 18 sampai 25 tahun. Rusia, yang diwakili oleh Ajudan Presiden Vladimir Putin, Vladimir Medinsky, berkomitmen untuk mengembalikan 6.000 jenazah tentara Ukraina.
Baca Juga: Drone Ukraina Ganggu Penerbangan di Moskow
Perundingan dilakukan secara tertutup dan pihak Turki menilai prosesnya berjalan dengan konstruktif. Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umierov, selaku pimpinan delegasi Ukraina, mengajukan usulan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari, meski sampai saat ini belum ada respons resmi dari Rusia.
Kesepakatan ini dicapai pada putaran kedua pembicaraan yang berlangsung di Istana Ciragan, Istanbul, di mana upaya mediasi Turki kembali mempertemukan kedua belah pihak.
Sejak awal konflik, Ankara telah menjadi tuan rumah sejumlah pertemuan diplomatik penting, termasuk di Antalya dan Kantor Kepresidenan Dolmabahce di Istanbul.