Lee Jae Myung Menang Pemilu Korea Selatan dengan 49,4% Suara, Akhiri Krisis Politik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Jun 2025, 09:17
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Lee Jae-myung Lee Jae-myung (BBC)

Ntvnews.id, Jakarta - Lee Jae-myung dari Partai Demokrat resmi terpilih sebagai Presiden Korea Selatan setelah meraih 49,4 persen suara dalam pemilu yang digelar pada 3 Juni 2025. Ia mengalahkan kandidat konservatif Kim Moon Soo yang memperoleh 41,2 persen suara, serta kandidat dari Partai Reformasi, Lee Jun Seok, yang meraih 8,3 persen suara. 

Pemilu ini diadakan lebih awal menyusul pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang mencoba memberlakukan darurat militer pada Desember 2024. Tindakan tersebut memicu protes besar dan krisis politik berkepanjangan, hingga akhirnya Yoon dicopot dari jabatannya .

"Memulihkan demokrasi Korea Selatan akan menjadi prioritas pertama saya,” ungkap Lee dalam pidato kemenangannya yang dilansir dari BBC pada Rabu, 4 Juni 2025.

Ia juga menekankan pentingnya persatuan nasional dan berjanji untuk memenuhi harapan rakyat. Kemenangan Lee dianggap sebagai penolakan publik terhadap Partai Kekuatan Rakyat (PPP), yang dinilai gagal menjaga demokrasi. Analis politik Park Sung-min menyebut,

"Pemilu ini menjadi wadah untuk meluapkan kemarahan dan menjadi teguran keras terhadap partai yang berkuasa."

Ia menambahkan bahwa pemilih menempatkan demokrasi sebagai prioritas utama dalam pemilu kali ini. Meski menang, Lee menghadapi tantangan besar, termasuk sidang Mahkamah Agung terkait dugaan pelanggaran hukum pemilu.

Namun, hukum Korea Selatan menyatakan bahwa presiden yang sedang menjabat tidak dapat dituntut secara pidana, kecuali untuk pengkhianatan atau pemberontakan .

Selain itu, Lee harus segera membangun kembali hubungan dengan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump, terutama terkait kerja sama dagang dan keamanan. Hubungan ini sangat penting di tengah melemahnya ekonomi domestik Korea Selatan .

Dengan kemenangan ini, Korea Selatan memasuki babak baru politik dengan harapan besar pada Lee untuk menyatukan bangsa dan memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

x|close