Getaran Lahar Hujan Gunung Semeru Tercatat Selama Empat Jam

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Jun 2025, 09:31
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Gunung Semeru Gunung Semeru (X @Jelajahi_IDN)

Ntvnews.id, Jakarta - Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup intens. Pada Minggu, 8 Juni 2025 malam, getaran banjir lahar hujan tercatat berlangsung hingga empat jam, akibat hujan deras yang mengguyur kawasan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Menurut laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, aktivitas tersebut ditandai oleh dua kali gempa getaran lahar dengan amplitudo antara 12 hingga 30 mm, serta durasi yang cukup panjang, yakni 1.920 hingga 14.400 detik.

"Berdasarkan pengamatan tercatat dua kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 12-30 mm dengan lama gempa 1.920 hingga 14.400 detik," kata dia.

Dalam periode pengamatan selama 24 jam pada tanggal 8 Juni, Gunung Semeru mengalami 38 kali erupsi dengan amplitudo gempa antara 10 hingga 22 mm dan durasi antara 67 hingga 160 detik.

Tak hanya itu, tercatat pula 4 kali gempa hembusan, amplitudo 4-8 mm, durasi 33-43 detik, 3 kali gempa harmonik, amplitudo 5-20 mm, durasi 95-117 detik, 3 kali gempa tektonik jauh, amplitudo 15-28 mm, durasi 33-136 detik.

Gunung Semeru Erupsi <b>(Antara )</b> Gunung Semeru Erupsi (Antara )

Aktivitas tersebut menunjukkan bahwa gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl ini masih cukup aktif, dengan potensi bahaya yang perlu diwaspadai masyarakat sekitar.

Secara visual, pengamatan terhadap puncak gunung terhambat karena kondisi kabut yang cukup tebal, mulai dari kabut ringan (kategori 0-II) hingga kabut sedang (kategori 0-III). Asap kawah tidak teramati secara langsung.

Sementara itu, cuaca dilaporkan berawan hingga hujan, dengan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah selatan, barat, dan barat laut.

Aktivitas erupsi Gunung Semeru terus berlanjut hingga Senin. 9 Juni 2025 dini hari, di mana dua kali letusan terekam melalui seismograf.

Erupsi pertama terjadi pukul 01.05 WIB, dan yang kedua pada pukul 03.29 WIB. Meskipun visual letusan tidak terlihat, getaran erupsi tercatat dengan amplitudo maksimum mencapai 22 mm, serta durasi masing-masing 116 detik dan 104 detik.

Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada Level II (Waspada). Warga dan wisatawan dilarang beraktivitas di sektor tenggara gunung, khususnya di sepanjang aliran Besuk Kobokan dalam radius 13 kilometer dari puncak.

(Sumber: Antara)

x|close