Ntvnews.id, Jakarta - Lima mahasiswa universitas di Malaysia menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi pada Senin dini hari, 9 Juni 2025 di sepanjang Jalan Raya Timur-Barat yang dikenal berbahaya. Dalam insiden tragis yang melibatkan sebuah mobil dan bus universitas, total 15 orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk dosen dan mahasiswa.
Menurut keterangan dari Angkatan Pertahanan Sipil Malaysia (APM), kecelakaan ini merupakan yang paling mematikan di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Sebanyak 13 korban tewas di tempat kejadian, sementara dua lainnya meninggal dunia di rumah sakit. Selain itu, 33 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk tujuh orang dalam kondisi kritis.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 01.10 dini hari di jalur terpencil yang dikelilingi hutan. Tim penyelamat menemukan bus dari Universitas Pendidikan Sultan Idris dalam keadaan terbalik, sementara mobil yang terlibat kecelakaan hancur di dekatnya.
“Beberapa korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Gerik. Di antara mereka ada yang mengalami patah tangan, patah kaki, serta luka-luka ringan,” ujar pihak APM, dikutip dari South China Morning Post.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun Motor vs Mobil, BRV Sampai Terbalik juga Ringsek
Bus tersebut diketahui tengah melakukan perjalanan dari Jerteh, Terengganu di pesisir timur Semenanjung Malaysia, menuju kampus utama universitas di Tanjung Malim, yang berjarak sekitar satu jam dari Kuala Lumpur.
“Bus tersebut terbalik dan minivan masuk ke dalam parit,” demikian pernyataan otoritas manajemen bencana negara bagian Perak yang dikutip oleh Agence France-Presse.
“Beberapa korban berhasil keluar sendiri, sebagian lainnya terlempar keluar dari bus, dan ada juga yang masih terjebak di dalam kendaraan,” lanjut pernyataan tersebut.
Tim penyelamat mengatakan bahwa mereka harus menggunakan alat pemotong hidrolik untuk mengevakuasi beberapa korban yang terperangkap di dalam bus.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, telah memerintahkan Kementerian Pendidikan Tinggi untuk memberikan bantuan kepada keluarga para korban. Dalam unggahan di media sosial, Anwar menyampaikan bahwa ia dan istrinya, Wan Azizah Wan Ismail, merasa sangat berduka atas musibah ini.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Kuningan Jaksel, BRV Terguling Usai Dihantam Ertiga
“Musibah yang memilukan seperti ini, yang sering terulang, seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru mengejar tujuan,” tulis Anwar.
“Hidup kalian sangat berharga dan tidak bisa digantikan," tambahnya.
Statistik resmi menunjukkan bahwa jalan-jalan di Malaysia termasuk yang paling berbahaya di dunia, dengan rata-rata satu kematian setiap dua jam antara Maret 2024 hingga Maret 2025.
Kecelakaan jalan paling mematikan yang pernah tercatat terjadi pada tahun 2013, ketika sebuah bus yang mengangkut penumpang dari resor kasino Genting Highlands jatuh ke jurang dan menewaskan 37 orang.
Ada pun kecelakaan pada Senin ini terjadi di jalur yang sama dengan insiden pada Mei lalu, ketika seekor anak gajah mati tertabrak truk.