A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Gunung Dukono Erupsi, Kolom Abu Capai 1.150 Meter - Ntvnews.id

Gunung Dukono Erupsi, Kolom Abu Capai 1.150 Meter

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jun 2025, 18:55
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gunung Dukono Halmahera Utara Maluku Gunung Dukono Halmahera Utara Maluku (Antara)

Ntvnews.id, Maluku - Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali erupsi pada Senin, 16 Juni 2025 sore sekitar pukul 16.02 WIT. Letusan ini menyemburkan kolom abu vulkanik setinggi 1.150 meter di atas puncak.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, Bambang Sugiono menyampaikan bahwa kolom abu berwarna putih hingga kelabu tampak tebal dan mengarah ke Barat Laut.

Aktivitas vulkanik ini terekam jelas di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi erupsi selama 47,88 detik.

"Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," ujar dia.

Gunung Dukono yang memiliki ketinggian 1.087 meter di atas permukaan laut saat ini masih berstatus Level II (Waspada). Aktivitas vulkanik yang terus terjadi menunjukkan potensi bahaya yang tidak bisa dianggap remeh.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat, wisatawan, dan pendaki agar tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari Kawah Malupang Warirang. Hal ini penting mengingat letusan dan sebaran abu vulkanik bersifat tidak tetap karena dipengaruhi arah dan kecepatan angin.

"Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap,"ungkap Bambang.

Abu vulkanik dari erupsi Gunung Dukono dapat menyebar ke wilayah yang jauh dari pusat letusan. Selain membahayakan kesehatan, abu juga bisa mengganggu aktivitas penerbangan dan merusak infrastruktur. Oleh karena itu, kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi dampak lebih luas.

(Sumber: Antara)

x|close