Ntvnews.id, Jakarta - Kejaksaan Agung di bawah komando Jaksa Agung ST Burhanuddin kembali berhasil membongkar kasus mega korupsi yang merugikan negara hingga triliun rupiah. Setelah mengungkap kasus dugaan korupsi korupsi tata kelola minyak mentah dan pemberian kredit perbankan kepada PT Sritex. Terbaru Korps Adhyaksa mengungkap kasus korupsi pengadaan laptop di Kemendikbudristek (era Menteri Nadiem Makarim).
Namun di tengah sepak terjangnya membongkar kejahatan yang merugikan negara tersebut, nama Burhanuddin turut terkena isu reshuffle atau bakal dicopot dari Kabinet Prabowo-Gibran.
Saat diwawancarai secara ekslusif oleh Wakil Pemimpin Redaksi Nusantara TV Abraham Silaban dalam program terbaru Nusantara TV "Abraham", Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan tak ambil pusing dengan isu reshuffle tersebut.
ST Burhanuddin menyatakan jabatan Jaksa Agung yang diembannya adalah hak prerogatif Presiden. Ia hanya fokus bekerja untuk mengabdi pada masyarakat dan negara serta memilih untuk bersikap nothing to lose.
"Saya nothing to lose kok tidak cari apa-apa dalam hidup ini. Saya bekerja, saya ingin mengabdi pada negara. Saya ingin mengabdi pada masyarakat, ingin mengabdi bagaimana penegakan hukum ini harus berjalan. Kalau suatu saat saya dicopot, ya tidak ada masalah," ujarnya.
"Kalau masih dibutuhkan mari, enggak ya sudah," imbuhnya.
Saat dimintai tanggapannya terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop di Kemendikbudristek, Jaksa Agung enggan berkomentar.
"Saya tidak ingin berkomentar tentang penanganan perkara yang sedang berjalan. Itu adalah bertentangan dengan etik yang kami punya. Karena kalau kami berkomentar seakan-akan kami mempengaruhi masyarakat tentang ini. Silakan masyarakat lihat apa yang kami lakukan dan apabila ada hal-hal yang memang tidak bertentangan dengan aturan-aturan yang ada, tolong kami diingatkan," tuturnya.
ST Burhanuddin menyampaikan Kejaksaan Agung tidak pernah membeda-bedakan perhatian terhadap suatu kasus korupsi. Besar atau kecil kerugian yang ditimbulkan bagi negara Kejaksaan Agung tetap memberikan atensi tinggi.
ST Burhanuddin juga tak ingin sepak terjangnya membongkar kasus korupsi terlalu dibesar-besarkan.
"Saya hanya seorang manusia yang ingin mengabdi pada negara dan ingin melakukan yang terbaik buat bangsa ini. Itu saja!" tandasnya.
Sebagai penyidik yang telah berkiprah selama kurang lebih 42 tahun, ST Burhanuddin mengaku dapat 'mengendus' ada tidaknya praktik korupsi dalam suatu perkara.
"Saya kan 42 tahun bergelut dibidang yang begini. Kalau enggak tahu ya, alangkah bodohnya Burhan gitu," ucapnya.
ST Burhanuddin berharap kembalinya Adhiyaksa (Kejaksaan Agung) yang dulu sangat dihormati.
"Itu yang saya ingin kembalikan. Setelah itu saya ingin selesai. Ingin istirahat. Mau jadi MC. Momong cucu," selorohnya.
Dalam wawancara ekslusif bersama jurnalis Nusantara TV Abraham Silaban di program terbaru "Abraham", Jaksa Agung ST Burhanuddin juga menyampaikan simpati dan keprihatinannya atas tindakan kekerasan yang menimpa penyidik kejaksaan di sejumlah daerah.
Saksikan selengkapnya dalam video di di bawah ini.
Acara "Abraham" tayang di Nusantara TV setiap hari Senin mulai pukul 20.00 WIB.