A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Tinjau IPAL Losari, Menko AHY Soroti Urgensi Infrastruktur Limbah Perkotaan - Ntvnews.id

Tinjau IPAL Losari, Menko AHY Soroti Urgensi Infrastruktur Limbah Perkotaan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Jul 2025, 18:50
thumbnail-author
Zaki Islami
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Istimewa)

Ntvnews.id, MAKASSAR – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (10/7/2025), di sela waktu transitnya dari Palu menuju Jakarta.

Dalam kunjungan tersebut, Menko AHY menekankan pentingnya peran IPAL sebagai infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan oleh kota-kota besar yang terus mengalami pertumbuhan penduduk. Menko AHY menyampaikan bahwa proyek IPAL ini telah beroperasi dan menjadi bagian dari upaya nasional dalam meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan.

“Instalasi pengelolaan air limbah ini merupakan proyek yang dibiayai oleh APBN, lahannya merupakan properti Pemerintah Kota Makassar, dan pembangunannya juga melalui mekanisme loan dari Asian Development Bank (ADB). Mudah-mudahan ini bisa semakin optimal,” ujar Menko AHY.

Menko AHY menegaskan, keberadaan IPAL seperti di Losari sangat krusial, mengingat masyarakat urban, baik rumah tangga maupun industri, memproduksi limbah setiap hari. Oleh karena itu, pengelolaan limbah tidak bisa ditunda dan harus dilakukan secara sistematis agar air limbah dapat diolah kembali dan menjadi bersih sebelum dibuang ke lingkungan.

“Instalasi pengelolaan air limbah ini penting sekali bagi masyarakat urban, bagi masyarakat kota yang semakin padat penduduknya. Rumah tangga dan industri itu setiap saat memproduksi limbah. Oleh karena itu, limbah ini harus dikelola dan diolah agar menjadi bersih kembali,” tegasnya.

Menko AHY juga menjelaskan bahwa, berdasarkan paparan dari pihak Kementerian PUPR, IPAL Losari berdiri di atas lahan sekitar 2,3 hektare, menggunakan sistem pengolahan yang sudah terbukti dan melewati tahapan-tahapan teknis yang ketat. Output akhirnya—air hasil olahan—bisa kembali dialirkan ke badan air karena telah melalui proses secara khusus. Namun demikian, pemanfaatan kapasitas IPAL saat ini masih jauh dari maksimal.

“Saat ini baru dimanfaatkan kurang dari 10 persen dari kapasitas sesungguhnya. Instalasi ini sebenarnya mampu mengolah hingga 14.000–16.000 meter kubik per hari, tetapi saat ini baru sekitar 1.200 meter kubik per hari. Artinya, masih banyak potensi yang belum digunakan,” terang Menko AHY.

Melihat potensi besar yang belum dimanfaatkan, Menko AHY menggarisbawahi pentingnya peningkatan sambungan rumah tangga (SR) ke sistem IPAL. Ia mengapresiasi dukungan Pemerintah Kota Makassar yang, atas arahan Gubernur Sulawesi Selatan, siap mengalokasikan anggaran rutin untuk memperluas sambungan tersebut.

“Saya mendengar bahwa Wali Kota, atas arahan Gubernur, siap memberikan dukungan dan mengalokasikan anggaran setiap tahunnya. Ini untuk memastikan agar saluran sambungan rumah tangga semakin banyak. Semakin banyak sambungan yang terhubung, tentu pengolahan limbah bisa berjalan lebih optimal,” tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menko AHY didampingi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman; Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin; Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika; Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang Kemenko Infrastruktur, Nazib Faizal; serta Staf Khusus Menteri, Sigit Raditya.

x|close