Wakil Iran di PBB: Israel Picu Perang Berkat Dukungan AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Jun 2025, 05:00
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip Foto - Rabu, 8 Januari 2020 Bendera Iran yang berada di markas besar PBB di  New York, AS. Arsip Foto - Rabu, 8 Januari 2020 Bendera Iran yang berada di markas besar PBB di New York, AS. ((Antara) )

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk PBB, Amir-Sa'eed Iravani, menegaskan bahwa biang keladi konflik bukanlah Iran, melainkan rezim Zionis Israel yang memicu perang setelah mengantongi restu dari Amerika Serikat.

Dalam rapat Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi di Asia Barat, khususnya isu Suriah, Iravani memperingatkan bahwa aksi agresif Israel terhadap Iran tidak bisa terus dibiarkan dan harus segera dihentikan.

Iravani menegaskan bahwa Teheran tak akan tinggal diam jika kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan rakyatnya terancam.

Ia menyebut aksi Israel sebagai bentuk pelanggaran nyata terhadap Piagam PBB dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional.

Lebih lanjut, Iravani mengungkap bahwa serangan teror tersebut telah merusak infrastruktur sipil, termasuk fasilitas nuklir yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Ia pun memperingatkan bahwa jika agresi Israel terus berlanjut, konsekuensinya akan sangat serius.

Iravani menegaskan bahwa Iran memiliki hak sah untuk melakukan pembelaan diri, sebagaimana dijamin dalam Pasal 5 Piagam PBB.

Ia menekankan bahwa respons Iran terhadap serangan Israel dilakukan semata-mata sebagai tindakan defensif yang bersifat terbatas, proporsional, dan secara spesifik menargetkan fasilitas militer serta ekonomi, bukan sasaran sipil.

Sambil membantah klaim Israel yang mengatasnamakan pembelaan diri, Iravani memperingatkan bahwa membiarkan dalih semacam itu justru mencederai prinsip utama Piagam PBB yang menolak segala bentuk ancaman dan penggunaan kekerasan dalam hubungan internasional. 

"Pengalaman pahit di Gaza, Lebanon, Suriah, dan Yaman sekali lagi menunjukkan bahwa DK PBB telah gagal menjalankan tugasnya yang paling mendasar dan gagal menahan pihak penyerang," ujar Iravani ketika mengecam sikap standar ganda beberapa negara Barat, seperti AS, Inggris, dan Prancis, dikutip Rabu, 18 Juni 2025.

Baca juga: Situs Intelijen Israel Diserang oleh Iran

(Sumber: Antara) 

 

x|close