Ntvnews.id, Jakarta - Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menjangkau posisi Juliana Marins (27), pendaki asal Brasil yang jatuh ke arah Danau Segara Anak di sekitar Cemara Nunggal, Gunung Rinjani. Juliana Marins sendiri telah dipastikan meninggal dunia.
"Korban berhasil didekati pada Selasa, 24 Juni 2025 pukul 18.00 WITA," ujar Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi, dalam unggahan akun Instagram @sar_nasional, dikutip Rabu, 25 Juni 2025.
Menurut Hariyadi, karena hari sudah mulai gelap dan medan yang sulit, para personel memutuskan untuk melakukan flying camp atau berkemah di lokasi, di sekitar posisi korban.
Sementara itu, Basarnas juga mengerahkan helikopter HR-3606 beserta personel Basarnas Special Group (BSG) yang telah tiba di Lombok untuk memperkuat operasi SAR ini. Di hari yang sama, helikopter milik PT AMMAN juga sempat melakukan pencarian akses evakuasi, namun terkendala kabut tebal yang menghalangi pandangan.
Juliana Marins. (Instagram)
Proses evakuasi ini mendapat perhatian serius dan dipantau oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii. Kepala Basarnas memerintahkan Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso untuk langsung ke lokasi memantau operasi SAR di Rinjani. Turut hadir pula perwakilan dari Kedutaan Besar Brasil dan keluarga korban yang telah tiba di Posko Resort Sembalun.
Operasi SAR berskala besar ini melibatkan berbagai unsur, yaitu Basarnas, BSG, kru Helikopter HR-3606, Kantor SAR Mataram, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, Unit SAR Lombok Timur, PT AMMAN, EMHC, Lorac, Rinjani Squard, Damkar, Relawan Rinjani, porter, dan unsur terkait lainnya. Evakuasi korban dilanjutkan pada hari ini.