4 Peristiwa Kapal Tenggelam di Laut Bali, dari KRI Nanggala hingga KMP Tunu Pratama Jaya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Jul 2025, 16:20
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam sekitar pukul 23.00 WIB Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam sekitar pukul 23.00 WIB (jabodetabek24info)

Ntvnews.id, Jakarta - Selat Bali kembali memakan korban. Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam pada Kamis dini hari, 3 Juli 2025. Insiden ini kembali membuka luka lama, mengingat sejumlah peristiwa sempat terjadi di perairan yang memisahkan Jawa dan Bali tersebut.

Beberapa kapal penyeberangan diketahui tenggelam di Selat Bali akibat berbagai faktor, mulai dari kebocoran, kelebihan muatan, hingga cuaca ekstrem. Tragedi demi tragedi seolah menjadi peringatan atas rentannya keselamatan transportasi laut di jalur yang sangat vital ini. Berikut ulasan selengkapnya.

1. KMP Rafelia II (Maret 2016)

Tragedi tenggelamnya KMP Rafelia II terjadi pada Jumat, 4 Maret 2016. Kapal yang sedang berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ini tenggelam hanya sekitar 1 mil laut dari pelabuhan asal.

Berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kapal mulai miring ke kiri ketika air masuk melalui haluan dan membanjiri geladak kendaraan. Insiden ini menewaskan 6 orang, terdiri dari 2 awak kapal dan 4 penumpang. Semua kendaraan dan muatan penumpang gagal diselamatkan.

“Kemiringan kapal terus bertambah hingga mencapai 90 derajat, lalu terbalik dan akhirnya tenggelam sekitar pukul 13.05 WIB,” jelas laporan KNKT.

2. KMP Yunicee (Juni 2021)

Selang lima tahun kemudian, insiden serupa menimpa KMP Yunicee pada Selasa, 29 Juni 2021, sekitar pukul 19.20 WITA. Saat itu, kapal sedang mengantre untuk sandar di Pelabuhan Gilimanuk setelah berangkat dari Ketapang.

Kapal diterjang ombak dan gelombang saat menunggu giliran, menyebabkan kemiringan ke sisi kiri dan akhirnya terbalik di utara lampu merah Gilimanuk. Sebanyak 7 orang tewas dalam peristiwa ini. Korban terdiri dari 5 orang penumpang resmi dan 2 penumpang nonmanifes dari total 76 penumpang.

“Sebelum terbalik, kapal terhantam ombak dan gelombang. Karena kondisi kapal yang tidak seimbang, kapal miring ke sisi kiri dan kemudian tenggelam.”

3. KMP Tunu Pratama Jaya (Juli 2025)

Tragedi terbaru kembali terjadi pada Kamis dini hari, 3 Juli 2025. KMP Tunu Pratama Jaya, yang sedang melakukan pelayaran dari Ketapang menuju Gilimanuk, dilaporkan mengalami kebocoran pada ruang mesin sekitar pukul 00.16 WITA.

“Tiga menit setelah laporan diterima, kapal mengalami mati total (blackout),” ungkap pihak pelabuhan.

Kapal yang mengangkut total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, akhirnya terbalik di tengah perairan. Hingga kini, proses pencarian dan penyelamatan masih berlangsung. Dari data sementara, 28 orang ditemukan, dengan 24 selamat dan 4 meninggal dunia.

4. KRI Nanggala-402 (April 2021) di Laut Bali Utara

Meski bukan kapal penyeberangan, tenggelamnya kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala-402, pada Rabu, 21 April 2021, di Laut Bali Utara juga menandai salah satu tragedi kelautan paling memilukan dalam sejarah Indonesia.

Kapal selam buatan Jerman ini hilang kontak saat latihan penembakan torpedo. Beberapa hari kemudian, kapal ditemukan terbelah menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter. Peristiwa ini mengguncang tanah air dan mendapat sorotan dunia, menambah daftar panjang tragedi laut di sekitar perairan Bali.

“Kapal dinyatakan subsunk dan 53 awak kapal gugur dalam tugas.”

x|close