Menlu Sugiono Soroti Konsistensi ASEAN untuk Jaga Kawasan Bebas Nuklir

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Jul 2025, 06:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menlu Sugiono Hadir dalam Pertemuan Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Menlu Sugiono Hadir dalam Pertemuan Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir (Antara)

Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menegaskan pentingnya ASEAN untuk tetap konsisten dalam upayanya menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas dari senjata nuklir, terutama di tengah meningkatnya ancaman nuklir di tingkat global.

Penegasan itu disampaikannya saat menghadiri forum Komisi Kawasan Asia Tenggara Bebas Senjata Nuklir (SEANWFZ) yang berlangsung di sela pertemuan ASEAN Foreign Ministers’ Meetings/Post-Ministerial Conference (AMM/PMC) ke-58 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Selasa.

“Kita menghadapi lanskap perlucutan senjata global yang mengkhawatirkan. Kontrol senjata berjalan stagnan, persenjataan nuklir justru meningkat, dan komitmen negara pemilik senjata nuklir terhadap NPT melemah,” ujar Menlu Sugiono, sebagaimana dikutip dari rilis resmi Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa, 8 Juli 2025.

Baca Juga: Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS Tiba di Filipina, Kenapa?

Ia juga menyoroti insiden serangan terhadap instalasi nuklir Iran yang diawasi oleh International Atomic Energy Agency (IAEA), dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional yang nyata serta berbahaya bagi stabilitas dunia.

Dalam hal ini, Sugiono mengingatkan bahwa SEANWFZ tidak hanya berfungsi sebagai simbol politik semata, tetapi merupakan alat nyata untuk menjaga perdamaian di kawasan.

Selain itu, ia menyambut baik komitmen Tiongkok yang menyatakan kesiapannya untuk menandatangani Protokol SEANWFZ tanpa syarat. Ia mendorong ASEAN untuk segera merampungkan dokumen teknis dan nota kesepahaman terkait, termasuk penyusunan rencana kerja dengan batas waktu yang jelas.

“Aksesi China akan menjadi tonggak penting, membuka jalan bagi negara pemilik senjata nuklir lainnya untuk mengikuti jejak serupa,” lanjutnya.

Baca Juga: Serangan AS ke Situs Nuklir Iran: Penuh Tipu Muslihat, Rahasia dan Terbesar

Terkait dengan Timor Leste, Sugiono menyampaikan bahwa Indonesia mendukung penuh aksesi negara tersebut ke dalam Traktat SEANWFZ, dan berharap penandatanganannya dapat direalisasikan pada KTT ASEAN ke-47 mendatang.

“Aksesi Timor Leste akan memperluas cakupan geografis dan bobot politik Traktat ini,” katanya menegaskan.

Indonesia juga mendorong adanya sinergi yang lebih kuat antara berbagai zona bebas senjata nuklir di dunia. Menurut Sugiono, kerja sama lintas kawasan dapat memperkuat posisi bersama dalam mendorong perlucutan senjata secara global serta memperkuat norma anti-proliferasi senjata nuklir.

Dalam pertemuan Komisi SEANWFZ, para Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN sepakat untuk terus mendorong negara-negara pemilik senjata nuklir menandatangani dan meratifikasi Protokol SEANWFZ, menyambut baik proses aksesi Timor Leste pada Oktober 2025, dan mengajukan resolusi dua tahunan terkait SEANWFZ Treaty dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 mendatang.

Komisi SEANWFZ sendiri merupakan salah satu pilar penting ASEAN dalam memastikan kawasan Asia Tenggara tetap terbebas dari ancaman nuklir, demi terwujudnya wilayah yang damai dan stabil.

x|close