Ntvnews.id, Grobogan - Direksi Nusantara TV Dimpos Tampubolon merasa senang bisa mengikuti kegiatan penanaman jagung serentak di Lahan Perhutanan Sosial, di Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan yang diinisiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Rabu 9 Juli 2025. Menurutnya kegiatan yang merupakan salah satu bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto ini adalah program yang sangat bagus dan mulia.
"Sangat seru sekali. Jadi memang acara ini kan diinisiasi oleh Bapak Kapolri. Di mana hari ini melakukan suatu program penanaman jagung secara, serentak secara nasional dalam rangka untuk menyukseskan, mendukung swasembada pangan sesuai dengan Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto," kata Dimpos Tampubolon bersama Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto dan Direksi NTV Tommy William Tampubolon saat ditemui di sela-sela kegiatan penanaman jagung serentak di Grobogan.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau dikenal dengan Titiek Soeharto dan Bupati Grobogan Setyo Hadi.
Tim dari Nusantara TV juga turut melakukan penanaman perdana benih jagung di lahan perhutanan sosial di Desa Selojari Kecamatan Kelambu Kabupaten Grobogan ini.
Dimpos bersyukur karena acara penanaman jagung serentak di Grobogan hari ini berjalan dengan sangat baik, sukses dan lancar.
"Mudah-mudahan ini menjadi satu multiplier effect bagi seluruh instansi, stakeholder juga seluruh komponen bangsa dalam menyukseskan program Asta Cita Bapak Prabowo. Bagaimana mewujudkan kemandirian pangan, swasembada pangan, ketahanan energi itu bisa segera terwujud dengan baik," ujarnya.
Bahkan, kata Dimpos Tampubolon, sebagaimana yang disampaikan Kapolri sebenarnya visi Presiden Prabowo adalah bagaimana Indonesia ini menjadi lumbung pangan internasional.
"Bagaimana kita tidak hanya berdikari, swasembada. Bangsa yang merdeka dalam arti sesungguhnya itu adalah bangsa yang dapat mencukupkan pangan untuk bangsa dan rakyatnya sendiri. Secara mandiri, secara berdikari, empowerment. Kira-kira seperti itu," tuturnya.
"Dan bahkan tidak hanya untuk nasional saja, kebutuhan nasional tetapi juga bisa untuk diekspor. Sekaligus sebagai tambahan untuk neraca perdagangan kita, PDB kita, pada akhirnya untuk menambah devisa negara kita. Tentu ini adalah suatu yang sangat bagus, sangat mulia dan kita harus dukung dan sukseskan bersama-sama. Bagaimana Asta Cita Bapak Prabowo Subianto salah satunya kemandirian dan ketahanan pangan dapat segera terwujud secara nasional. Dan ini dimulai dari Bapak Kapolri," tambahnya.
"Mudah-mudahan dengan melibatkan Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian didukung oleh Ketua Komisi IV DPR RI dan juga seluruh stake holder lainnya tentu ini menjadi modal yang besar untuk mempercepat realisasi dari pada terwujudnya kemandirian pangan, swasembada pangan dan swasembada energi," pungkasnya.
Kapolri Dukung Kedaulatan Pangan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (YouTube)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri turut mendukung penuh upaya mewujudkan kedaulatan pangan, bukan hanya melalui pengamanan, tetapi juga melalui dukungan langsung terhadap proses pertanian dari hulu hingga hilir.
Kapolri juga mengungkapkan bahwa kegiatan hari ini mencakup penanaman jagung di berbagai wilayah, termasuk 38.750,14 hektare di Provinsi Jawa Tengah, dengan rincian 36.287 hektare lahan berhutan dan 2.463,14 hektare lahan perhutanan sosial. Di antaranya, 207 hektare berada di Kabupaten Perhutukan, termasuk 74 hektare yang menjadi lokasi utama kegiatan hari ini.
"Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Polri terhadap pemerintah dalam mewujudkan pertahanan pangan melalui keterlibatan pada setiap tahapan, mulai dari pencarian lahan, pembidikan, penanaman perawatan, hingga jaminan penerapan hasil pangan,” ujarnya.
Sebagai bentuk konkret dukungan, Polri telah memberikan bantuan operasional kepada para penyuluh pertanian lapangan, kelompok tani, dan koperasi. Bantuan tersebut mencakup 500 unit alat penguji kesuburan tanah, 89 unit alat penguji jagung, 100 unit alat penguji kadar air, dan 93 unit alat pengering jagung.
Polri juga tengah membangun 18 Gudang Pangan Polri di 12 provinsi dengan total kapasitas penyimpanan mencapai 18.000 ton. Fasilitas ini diproyeksikan rampung pada Agustus 2025. Ke depannya, gudang-gudang tersebut akan dilengkapi dengan mesin dryer (pengering) untuk mempercepat proses pengurangan kadar air hasil panen.
"Selain 18 kudang tersebut, kami juga akan membangun kudang jagung mitil tambahan, sehingga dapat mengakomodir jumlah yang lebih besar,” ujarnya.