Ntvnews.id, Jakarta - Seorang kepala desa di Kabupaten Lampung Timur nekat membacok warganya sendiri hanya karena persoalan sepele saat bermain judi. Pelaku, yang diketahui bernama Hasan dan menjabat sebagai Kepala Desa Batu Badak, Kecamatan Marga Sekampung, kini telah ditangkap pihak kepolisian.
Peristiwa ini bermula dari permainan judi remi yang melibatkan Hasan dan korban bernama Abu Bakar. Saat berjudi, terjadi perdebatan antara keduanya yang dipicu oleh ucapan korban. Hal itu rupanya membuat pelaku tersinggung dan menyimpan dendam.
“Jadi sebelumnya itu mereka bermain judi remi. Dalam permainan tersebut, tersangka menilai ada kata-kata dari korban yang membuatnya sakit hati. Ada perdebatan soal taruhan saat mereka bermain,” ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung, Kompol Zaldi Kurniawan, Jumat, 11 Juli 2025.
Setelah permainan berakhir, Hasan pulang lebih dulu ke rumahnya. Namun bukan untuk menenangkan diri, ia justru mengambil senjata tajam dan menunggu korban.
Baca Juga: Basuki Hadimuljono Tegaskan IKN Bebas dari Praktik Prostitusi dan Judi
Ilustrasi judi. (Pixabay)
“Tersangka ini menunggu korban. Memang dia pulang duluan, rupanya untuk mengambil senjata tajam. Kemudian setelah korban datang, tersangka langsung menyerang dan melukai tangan korban,” jelas Zaldi.
Insiden tersebut terjadi di Jalan Perkebunan, Dusun III, Desa Batu Badak. Korban sempat tak sadarkan diri akibat luka bacok yang cukup serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
“Korban sampai saat ini masih menjalani perawatan. Alhamdulillah kondisinya mulai membaik,” ungkap Zaldi.
Aparat dari Polres Lampung Timur segera bergerak cepat dan berhasil menangkap Hasan. Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik menemukan alat bukti yang cukup.
“Benar, pelaku berinisial HK yang merupakan kepala desa telah berhasil diamankan,” ujar Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Reinaldo Fajar Nuswantoro Boyoh.
Kini, Hasan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Aparat masih terus mendalami kasus ini, termasuk kemungkinan adanya unsur lain yang memberatkan.