Ntvnews.id, Jakarta - Hari ini operasional program Sekolah Rakyat tahun ajaran 2025/2026 dimulai. Total ada 63 titik Sekolah Rakyat yang memulai masa pembelajaran. Sementara 37 titik lainnya, bakal menyusul pada akhir bulan.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan, lebih dari 9.700 siswa akan mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat pada hari ini.
Sekolah Rakyat sendiri dibuat pemerintah untuk anak-anak dari kelompok miskin dan miskin ekstrem, tanpa seleksi akademik ketat. Penyaringan calon siswa Sekolah Rakyat dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), diikuti dengan survei langsung ke lapangan.
"Kalau untuk Sekolah Rakyat itu enggak pakai tes akademik. Yang penting mereka dari desil satu, artinya kelompok miskin dan miskin ekstrem," ujar Gus Ipul, Selasa, 20 Mei 2025.
Sementara, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Mohammad Nuh, mengatakan meskipun tanpa tes akademik, Sekolah Rakyat tetap menggunakan academic mapping.
"Berapa pun nilainya, sepanjang dia itu miskin desil satu, masuk. Tapi, sekolah tahu persis posisi akademik anak itu saat awal masuk," ujar Nuh.
Mapping ini bukan hanya untuk mengetahui kemampuan akademik, namun juga melibatkan pemetaan kesehatan fisik dan kondisi psikologis.
"Kalau dia punya penyakit pun, tidak ditolak. Tapi, diobati dan tetap sekolah. Kita ingin tahu perubahan anak sebelum dan sesudah sekolah," ucapnya.
Kurikulum di Sekolah Rakyat Sekolah Rakyat juga memakai kurikulum nasional. Bedanya, Sekolah Rakyat juga memperkenalkan kurikulum baru yang disebut Multi Entry-Multi Exit. Kurikulum ini memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan mereka.
Kurikulum Multi Entry-Multi Exit mencakup tiga aspek penting, yakni fisik, psikologis, dan akademik, yang akan membantu menyetarakan kesiapan siswa dari berbagai latar belakang sebelum memulai pendidikan formal.
Guna memastikan kualitas pembelajaran yang terjaga, Sekolah Rakyat juga menerapkan sistem Learning Management System (LMS) berbasis digital. Dengan sistem ini, seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi pendidikan akan termonitor secara real-time dari pusat.
"Nanti di meja Pak Menteri akan tersedia dashboard. Dari sana bisa langsung dilihat berapa siswa yang hadir, mata pelajaran yang diajarkan, hingga siapa guru yang mengajar. Semua termonitor secara online," kata Nuh.
Kualitas dari Sekolah Rakyat akan sama bagusnya dengan sekolah lainnya. Yang berbeda ialah iualitas sarana, prasarana dan guru yang akan lebih baik.
Sekolah Rakyat direncanakan berbentuk asrama atau boarding school. Di samping pendidikan berkualitas, sekolah ini diharapkan dapat memastikan asupan gizi yang memadai bagi peserta didik. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.