Ntvnews.id, Jakarta - Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (79) didiagnosis menderita chronic venous insufficiency (CVI) atau insufisiensi vena kronis. Pengumuman ini disampaikan setelah Trump menjalani pemeriksaan Doppler menyusul pembengkakan di kedua kakinya yang berlangsung selama beberapa minggu terakhir.
"Pemeriksaan menunjukkan bahwa Presiden Trump memiliki insufisiensi vena kronis, suatu kondisi umum dan jinak yang kerap terjadi pada individu lanjut usia," ujar Sekretaris Pers Karoline Leavitt, dikutip dari BBC, Jumat, 18 Juli 2025.
Baca Juga: Sadis, Negara Kecil Juga Dikenakan Trump Tarif 10 Persen
Ia menegaskan, tidak ditemukan tanda-tanda trombosis vena dalam (DVT) maupun penyakit arteri, serta seluruh hasil laboratorium berada dalam batas normal.
Apa Itu CVI?
Mengutip National Institutes of Health melalui StatPearls, CVI adalah gangguan kronis di mana darah sulit kembali dari tungkai bawah ke jantung karena kerusakan atau kelemahan katup vena.
Dalam kondisi normal, katup pada pembuluh vena berfungsi mencegah aliran balik darah akibat gravitasi. Namun pada penderita CVI, katup tersebut gagal berfungsi sehingga darah tertahan di kaki. Akibatnya, terjadi hipertensi vena kronis (tekanan tinggi dalam pembuluh darah) yang memicu perubahan patologis, mulai dari pembengkakan, rasa berat, nyeri, hingga perubahan kulit seperti hiperpigmentasi, eksim, dan luka kronis (ulkus vena).
Baca Juga: Nurdin Tampubolon: Lobi Prabowo-Trump Jadi Kunci Turunnya Tarif, Peluang Besar Ekspor RI ke AS
Jika tidak ditangani, CVI dapat berkembang menjadi komplikasi serius, seperti sindrom pasca-tromboflebitis dan luka yang sulit sembuh.
CVI merupakan kondisi umum pada lansia. Di AS, diperkirakan 150.000 kasus baru terdiagnosis setiap tahun, dengan biaya perawatan mendekati 500 juta dolar, serta dampak besar terhadap produktivitas dan kualitas hidup pasien.
Gejala dan Komplikasi
Gejala utama meliputi:
- Pembengkakan (edema) di kaki
- Rasa berat, pegal, atau nyeri saat berdiri lama
- Varises
- Perubahan warna kulit di pergelangan kaki
- Luka terbuka (ulkus) yang sulit sembuh
Jika tidak diobati, dapat menimbulkan infeksi, thrombophlebitis, bahkan deep vein thrombosis (DVT).
Penyebab dan Faktor Risiko
CVI dipicu oleh:
- Refluks vena (aliran balik darah)
- Obstruksi aliran darah vena
- Gangguan fungsi pompa otot betis
Faktor risikonya mencakup usia lanjut (di atas 55 tahun), obesitas, riwayat keluarga, riwayat DVT, kehamilan, gaya hidup sedentari, serta pekerjaan yang menuntut duduk atau berdiri lama.
Penanganan dan Prognosis
Penanganan CVI disesuaikan dengan tingkat keparahan, antara lain:
- Terapi konservatif: stoking kompresi, olahraga, mengangkat kaki, mengontrol berat badan
- Terapi medis: obat-obatan untuk meningkatkan aliran darah
- Intervensi: sclerotherapy, ablasi endovenous (laser atau radiofrekuensi), hingga operasi ligasi atau rekonstruksi katup vena
CVI bersifat kronis, sehingga membutuhkan perawatan jangka panjang untuk mencegah komplikasi serius dan menjaga kualitas hidup pasien.
Diagnosis CVI pada Trump menjadi pengingat penting bahwa gangguan pembuluh darah bukan sekadar masalah kosmetik seperti varises, melainkan kondisi medis serius yang harus ditangani sejak dini.