Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Budi Gunawan bersama jajaran melakukan evaluasi terhadap sistem operasional Taman Nasional Gunung Rinjani. Langkah ini diambil menyusul sejumlah kecelakaan yang menimpa wisatawan asing di kawasan tersebut.
Evaluasi dilakukan setelah Kemenko Polhukam berkoordinasi intensif dengan pihak Polri, TNI, dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hasil dari koordinasi tersebut menghasilkan keputusan strategis: jalur pendakian Rinjani ditutup sementara untuk menjamin keselamatan dan melakukan pembenahan sistem secara menyeluruh.
"Selama masa penutupan, akan dilakukan perbaikan SOP pendakian dan SOP evakuasi darurat agar lebih responsif dan efektif dalam kondisi ekstrem," ucap Budi Gunawan melalui keterangannya, pada Jumat, di Jakarta.
Pemerintah tak sekadar fokus pada pembenahan prosedur wisata di Taman Nasional Rinjani, tetapi juga akan meningkatkan fasilitas keamanan dan menambah sarana darurat demi menjamin keselamatan para pengunjung.
Menkopolhukam Budi Gunawan menegaskan bahwa proses peningkatan ini akan dilakukan secara bertahap, dengan tetap mengacu pada standar prosedur keamanan yang berlaku.
"Sebelum jalur dibuka kembali, akan dilakukan verifikasi kelayakan oleh Basarnas, TNI-Polri, dan Tim Mountaineering Indonesia," lanjutnya.
Melalui serangkaian upaya perbaikan yang dilakukan, Menkopolhukam Budi Gunawan berharap jumlah insiden yang menimpa wisatawan dapat ditekan secara signifikan setelah Taman Nasional Gunung Rinjani kembali dibuka untuk umum.
"Jalur hanya dibuka kembali jika seluruh standar keamanan telah terpenuhi melalui koordinasi lintas instansi," ujarnya.
Baca juga: Gubernur NTB Tegaskan Wisata Gunung Rinjani Perlu Pembenahan Tata Kelola
(Sumber: Antara)