18 Tewas dan 9 Orang Hilang Akibat Banjir dan Longsor di Korea Selatan

Ntvnews.id, Korea Selatan - Sebanyak 18 orang dilaporkan tewas dan sembilan lainnya masih dinyatakan hilang setelah hujan deras dan longsor melanda Korea Selatan sejak pekan lalu. Pemerintah menyampaikan kabar ini pada Senin, 21 Juli 2025.

Menurut Kementerian Dalam Negeri, hingga pukul 21.00 waktu setempat pada Minggu malam, 20 Juli 2025, korban tewas meliputi 10 orang di wilayah Sancheong, bagian selatan negara itu. Selain itu, dua korban meninggal ditemukan di Gapyeong, wilayah utara, serta dua lainnya di kota Seosan, wilayah barat. Demikian dilansir dari laman Korea Times.

Empat dari sembilan orang yang hilang tercatat di Sancheong, sementara empat lainnya hilang di Gapyeong. Satu orang hilang lainnya belum diungkapkan secara spesifik.

Sejak hujan deras mulai mengguyur pada Rabu pekan lalu, 16 Juli 2025, lebih dari 14.000 warga terpaksa mengungsi ke tempat penampungan darurat di 15 kota dan provinsi utama di Korea Selatan.

Baca Juga: Prabowo Sapa Bambang Pacul: Korea Bukan?

Kerusakan properti juga tercatat sangat parah. Hingga pukul 18.00 Minggu malam, sebanyak 1.999 laporan kerusakan diterima terkait fasilitas publik, sementara 2.238 kasus lainnya menyangkut fasilitas pribadi.

Badan Meteorologi Korea memprediksi hujan masih akan terus turun hingga Senin pagi di Provinsi Jeolla Selatan, Provinsi Gyeongsang Selatan, dan pulau Jeju di bagian selatan.

Sementara itu, hujan diperkirakan mulai mengguyur Provinsi Jeolla Utara dan Gyeongsang Utara mulai pukul 09.00, dan wilayah ibu kota Seoul, serta Provinsi Gangwon dan Chungcheong pada sore hari.

Sebagai respons atas situasi yang membaik, pemerintah telah mencabut seluruh peringatan hujan deras dan pada Minggu menurunkan level peringatan dari “serius” menjadi “perhatian”.