Ntvnews.id,
Penangkapan tersebut terjadi saat Al-Hams sedang melakukan kunjungan ke salah satu fasilitas medis yang dikelola oleh Sabit Merah di wilayah Khan Younis, sebagaimana diberitakan pada Senin, 21 Juli 2025.
Dalam operasi militer yang sama, dua warga sipil, termasuk seorang jurnalis, dilaporkan tewas akibat tembakan tentara Israel. Selain itu, sopir yang mengantar Al-Hams juga dikabarkan mengalami luka-luka.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa sejak dimulainya agresi militer Israel pada Oktober 2023, lebih dari 360 tenaga medis Palestina telah ditahan oleh militer Israel, dan sebanyak 1.589 dokter tewas dalam serangan tersebut.
Tindakan penangkapan terhadap Marwan Al-Hams menuai reaksi keras dari otoritas media di Jalur Gaza. Mereka menyatakan kecaman terhadap aksi tersebut dan mengecam keras penangkapan yang dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Otoritas di Gaza menyebut penahanan Marwan Al-Hams sebagai sebuah tindakan kriminal, serta meminta perhatian komunitas global. Mereka juga menyerukan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC), "untuk menentukan sikap mereka" atas insiden ini.
(Sumber: Antara)