A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Viral Link Video Syur 1 Wanita 7 Pria di X, Diduga Berasal dari Kendari - Ntvnews.id

Viral Link Video Syur 1 Wanita 7 Pria di X, Diduga Berasal dari Kendari

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jul 2025, 14:58
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi video asusila dua mahasiswa di Surabaya/Foto:tangkapan layar NTV Ilustrasi video asusila dua mahasiswa di Surabaya/Foto:tangkapan layar NTV

Ntvnews.id, Jakarta - Publik kembali dihebohkan dengan viralnya video syur ekstrem yang melibatkan satu wanita dan tujuh pria. Video berdurasi 12 menit itu menyebar cepat di media sosial, memicu kecaman dan pertanyaan terkait kesukarelaan serta aspek hukum di baliknya.

Video bertajuk “Kendari 1 vs 7” pertama kali muncul di TikTok dan platform X (Twitter). Potongan pendek berdurasi 1 menit 36 detik langsung menjadi bahan perbincangan hangat, bahkan menyebar hingga ke grup-grup WhatsApp.

Dalam cuplikan tersebut, terlihat seorang wanita tanpa busana bersama tujuh pria dalam satu ruangan. Yang mengejutkan, sang wanita justru terlihat tersenyum tanpa ekspresi tertekan, memicu spekulasi apakah adegan ini dilakukan secara sukarela atau ada unsur pemaksaan.

Berdasarkan logat percakapan dalam video, para pelaku diduga berasal dari Sulawesi Tenggara. Salah satu pria bahkan terdengar berkata, “Baringko, kobaring, telan semua itu”, mengindikasikan kesadaran penuh mereka selama pembuatan konten tersebut.

Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari kepolisian mengenai identitas maupun lokasi pasti kejadian. Namun, tagar #1vs7Kendari sempat menjadi trending topik di Twitter sejak Selasa malam, 15 Juli 2025, disusul desakan netizen agar kasus ini segera ditindaklanjuti.

Banyak warganet mengecam penyebaran video tersebut, khawatir akan memicu eksploitasi digital lebih luas. Mereka mendesak pihak berwajib untuk mengusut tuntas asal-usul video dan menindak pelaku penyebarannya.

Namun, hingga Senin, 21 Juli 2025, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian setempat. Media pun masih melakukan penelusuran lebih mendalam terkait pelaku dan alasan di balik viralnya konten tersebut.

Kasus ini kembali menyoroti ancaman penyebaran konten dewasa ilegal di internet hingga penipuan. Masyarakat diingatkan untuk tidak turut menyebarkan video tersebut demi menghindari jerat hukum, sekaligus melindungi korban potensial dari eksploitasi lebih lanjut.

x|close