A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Seluruh Titik Api di Riau Padam Berkat Operasi Modifikasi Cuaca BMKG dan BNPB - Ntvnews.id

Seluruh Titik Api di Riau Padam Berkat Operasi Modifikasi Cuaca BMKG dan BNPB

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Jul 2025, 10:30
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Foto udara kebakaran lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau Foto udara kebakaran lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Upaya terpadu pemerintah dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau menunjukkan hasil menggembirakan. Setelah empat hari pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), seluruh titik api dengan tingkat kepercayaan sedang hingga tinggi di provinsi tersebut resmi dinyatakan padam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai menggelar operasi ini sejak 21 Juli 2025, dengan memanfaatkan teknologi penyemaian awan secara intensif. Total 23 sortie telah dilaksanakan, menaburkan sekitar 20,8 ton bahan semai (NaCl) di langit Riau.

“Langkah ini terbukti efektif dalam meredam titik panas serta mempercepat pemadaman kebakaran di sejumlah wilayah prioritas seperti Rokan Hulu dan Rokan Hilir,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Tak hanya berhasil memadamkan api di Riau, dampak positif operasi ini juga terasa hingga ke daerah sekitar. Citra radar BMKG menunjukkan hujan dengan intensitas sedang turun di kawasan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, sebuah efek tidak langsung dari sistem cuaca yang terbentuk akibat OMC.

Keberhasilan ini disebut sebagai buah dari kolaborasi lintas lembaga. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan bahwa pendekatan berbasis teknologi dan data menjadi kunci keberhasilan operasi.

“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis data dan teknologi dapat secara signifikan menekan risiko karhutla. Kami terus memantau dinamika atmosfer secara real-time agar penyemaian dilakukan di lokasi dan waktu paling optimal,” tegas Seto.

Operasi ini melibatkan dukungan berbagai pihak, termasuk TNI AU, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Polri, serta pemerintah daerah.

Namun, ancaman karhutla belum sepenuhnya usai. BMKG mencatat peningkatan titik panas di Kalimantan Barat, yang langsung direspons dengan pelaksanaan OMC sejak 24 Juli hingga 28 Juli. Hasil awal menunjukkan mulai turunnya hujan ringan di beberapa wilayah.

Selain Riau dan Kalbar, OMC juga dijadwalkan digelar di sejumlah provinsi rawan lainnya. Di Sumatera Barat, operasi berlangsung 25–29 Juli menggunakan pesawat Grand Caravan 208B. Di Sumatera Utara, operasi dimulai 26–31 Juli dengan dukungan pesawat Casa 212-200 milik TNI AU. Sementara di Jambi, operasi berlangsung 25–31 Juli menggunakan pesawat Thrush S2R-T34. Untuk Sumatera Selatan, OMC dijadwalkan mulai 26 Juli, menunggu surat instruksi resmi dari BNPB.

BMKG dan BNPB menyatakan akan terus mengembangkan teknologi modifikasi cuaca sebagai bagian dari strategi mitigasi bencana nasional yang lebih presisi dan adaptif. Langkah ini diharapkan menjadi benteng utama dalam mengurangi potensi karhutla yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim ekstrem.

x|close