Ntvnews.id, Kuwait - Berdasarkan data National Centers for Environmental Prediction Amerika Serikat, suhu rata-rata dunia mencapai 17,01 derajat celcius pada bulan Juli lalu, melampaui rekor sebelumnya pada Agustus 2016, ketika rata-rata suhu global mencapai 16,92 celcius.
Saat ini ada peringatan gelombang panas di seluruh dunia, termasuk di beberapa bagian di dunia di mana lebih dari jutaan orang berada dalam peringatan panas ekstrem dengan suhu mencapai rekor tertinggi yang telah disemai atau dipatahkan pada akhir pekan ini.
Sementara itu, Kuwait juga menjadi salah satu negara di Timur Tengah yang mengalami cuaca ekstrem sejak beberapa waktu belakangan. Departemen Meteorologi Kuwait memperkirakan cuaca sangat panas dan lembab untuk akhir pekan mendatang.
Ilustrasi Cuaca Panas (Freepik)
Melansir dari madhyamam, Abdulaziz Al-Qarawi, direktur pemerintahan, memberi tahu KUNA bahwa cuaca akan dipengaruhi oleh tekanan rendah monsun India, yang membawa massa udara panas dan kering serta angin barat laut yang kencang, khususnya di wilayah barat.
Pada hari Jumat, 28 Juni 2024, cuaca di beberapa kota di Kuwait diperkirakan sangat panas dengan angin barat laut ringan hingga sedang, terkadang mencapai kecepatan hingga 40 kilometer per jam, dengan kemungkinan debu di wilayah barat.
Hal ini diperparah dengan adanya suhu maksimum diperkirakan berkisar antara 47 dan 49 derajat Celcius, dengan tinggi gelombang laut antara 2 dan 5 kaki. Pemerintah setempat mengimbau supaya warga berhati-hati dan menghindari paparan sinar matahari langsung.