Turki Serukan Negara Muslim Kompak soal Rencana Israel Caplok Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Agu 2025, 06:52
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
PErbatasan Turki dan Suriah PErbatasan Turki dan Suriah (Istimewa)

Ntvnews.id, Ankara - Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menyerukan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim untuk bersatu dan membangun penolakan internasional terhadap rencana Israel menguasai Kota Gaza. Seruan ini disampaikan setelah pertemuannya di Mesir pada Sabtu, sehari setelah Ankara dan Kairo kompak mengecam rencana Tel Aviv tersebut.

Dilansir dari AsiaOne, Senin, 11 Agustus 2025, Turki menilai rencana Israel ini merupakan fase baru dari kebijakan “genosida dan ekspansionis” yang harus dihentikan melalui aksi bersama global. Israel membantah tuduhan tersebut.

Dalam konferensi pers bersama di El Alamein dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, usai bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Fidan menyebut Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah menyerukan pertemuan darurat.

Baca Juga: 12 Tentara Turki Tewas Gegara Gas Beracun

Ia menilai kebijakan Israel bertujuan memaksa warga Palestina meninggalkan tanah mereka melalui kelaparan dan invasi permanen ke Gaza, serta menegaskan tidak ada alasan bagi negara lain untuk terus memberikan dukungan kepada Israel.

Israel membantah memiliki kebijakan kelaparan di Gaza, dengan menyatakan bahwa kelompok Hamas yang menewaskan 1.200 orang dalam serangan Oktober 2023 dapat mengakhiri perang jika menyerah.

“Apa yang terjadi hari ini adalah perkembangan yang sangat berbahaya. Bukan hanya bagi rakyat Palestina atau negara-negara tetangga,” ujar Abdelatty, menegaskan bahwa rencana Israel tidak dapat diterima.

Baca Juga: KBRI Ankara Putar Film Indonesia Menanti di Turki

Ia menambahkan, Mesir dan Turki memiliki koordinasi penuh terkait isu Gaza, merujuk pada pernyataan Komite Menteri OKI yang mengecam keras rencana tersebut.

Komite OKI menyebut langkah Israel sebagai “eskalasi berbahaya dan tidak dapat diterima, pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, dan upaya memperkuat pendudukan ilegal”, serta memperingatkan bahwa hal itu akan “menghancurkan setiap peluang perdamaian”.

Di sisi lain, tim mediator dari Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat selama berbulan-bulan telah berusaha mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. OKI pun meminta kekuatan dunia dan Dewan Keamanan PBB untuk “memikul tanggung jawab hukum dan kemanusiaan mereka, serta mengambil tindakan segera untuk menghentikan” rencana Israel di Gaza, sekaligus memastikan adanya akuntabilitas atas dugaan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.

TERKINI

PM Israel Bakal Mulai Serangan Baru di Gaza

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 09:10 WIB

Korut Mencak-mencak Saat Korsel-AS Lakukan Latihan Gabungan

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 09:05 WIB

Trump Bakal Pindahkan Gelandangan dari Washington DC

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 09:00 WIB

Ayah Prada Lucky: Kami Sudah Rela

News Selasa, 12 Agu 2025 | 08:58 WIB

Banyak Turis Jalan Sambil Bugil, Sebuah Kota Terapkan Denda

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 08:55 WIB

Ramai-ramai Warga India Boikot Produk AS, Ada Apa?

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 08:50 WIB

Bocah Alami Kerusakan Organ Fatal Gegara Seluncuran Kolam Renang

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 08:45 WIB

2 Kapal China Alami Tabrakan Fatal Saat Kejar Kapal Filipina

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 08:20 WIB

Geger! Jasad Laki-laki Mengambang di Sungai Brantas

Nasional Selasa, 12 Agu 2025 | 08:18 WIB

Geger Pilot Mabuk Sambil Bugil Sebelum Lakukan Penerbangan

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 08:05 WIB
Load More
x|close