Kemenag Dorong Profesionalisme Nazhir di MUNAS ANI 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Sep 2025, 21:18
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Kemenag Dorong Profesionalisme Nazhir di MUNAS ANI 2025 Kemenag Dorong Profesionalisme Nazhir di MUNAS ANI 2025 (Kemenag Dorong Profesionalisme Nazhir di MUNAS ANI 2025)

Ntvnews.id, Jakarta - Asosiasi Nazhir Indonesia (ANI) resmi menyelenggarakan Musyawarah Nasional (MUNAS) di Jakarta. Forum dua tahunan ini mempertemukan ratusan nazhir dari seluruh Indonesia, tokoh wakaf nasional, akademisi, serta mitra strategis untuk memperkuat peran wakaf sebagai instrumen pembangunan sosial dan ekonomi umat.

Mewakili pemerintah, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag., hadir sekaligus membuka secara resmi jalannya MUNAS. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya penguatan kapasitas dan kolaborasi para nazhir agar potensi wakaf dapat dioptimalkan.

“Data Kementerian Agama mencatat hingga 2024, potensi wakaf uang Indonesia mencapai lebih dari Rp180 triliun per tahun. Namun, yang baru terhimpun sekitar Rp2,23 triliun. Angka ini menunjukkan peluang yang sangat besar, asalkan kita memperkuat literasi, memperluas kolaborasi, dan meningkatkan profesionalisme nazhir,” ujar Waryono.

Ia menambahkan, nazhir masa kini bukan lagi sekadar penjaga aset, melainkan harus bertransformasi menjadi manajer sosial, inovator keuangan syariah, dan pemimpin komunitas.

“MUNAS ini menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah nyata, termasuk penguatan ekosistem nazhir terintegrasi, peningkatan transparansi, serta inovasi dalam pengelolaan wakaf produktif. Wakaf adalah instrumen keadilan sosial dan pembangunan berkelanjutan, dan Kementerian Agama berkomitmen untuk mendukung setiap inisiatif yang memberi dampak nyata bagi kesejahteraan umat,” tegasnya.

Sementara itu, Presiden ANI, Imam Nur Azis, menekankan bahwa MUNAS tahun ini mengusung semangat “Nazhir BERDAYA”.

“Nazhir BERDAYA bukan hanya tentang kita yang kuat, tetapi tentang kita yang mampu memperkuat. Bukan sekadar mengelola aset, tetapi menggerakkan perubahan. Dengan kekuatan berjamaah, kita bisa menjadikan wakaf sebagai instrumen pembangunan yang nyata dampaknya bagi pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi umat,” ungkap Imam.

Imam menjelaskan, konsep BERDAYA merefleksikan dua hal: BER berarti berjamaah, bersatu, bersinergi, dan berkolaborasi, sementara DAYA mencakup daya juang, daya cipta, daya kreasi, dan daya kelola yang profesional dan akuntabel.

Dengan sinergi antara pemerintah, asosiasi, dan para nazhir di lapangan, MUNAS ANI diharapkan dapat menjadi tonggak kebangkitan wakaf nasional yang lebih produktif, transparan, dan berdampak.

x|close