Kemenhut Umumkan Penemuan 19 Spesies Baru Flora dan Fauna di Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Agu 2025, 22:00
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menhut Raja Juli Antoni ketika memberikan arahan dalam Puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2025 yang diadakan di Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025. Menhut Raja Juli Antoni ketika memberikan arahan dalam Puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2025 yang diadakan di Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengumumkan penemuan 19 spesies tumbuhan dan satwa liar baru yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia hingga pertengahan 2025. Penemuan ini menjadi bukti kekayaan hayati Nusantara yang diakui dunia.

"Negara kita ini menjadi salah satu negara yang disebut sebagai mega biodiversity. Sedikit sekali negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati seperti yang kita miliki," ujar Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dalam Puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2025 yang digelar di Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025.

Menhut memaparkan, 10 persen tanaman berbunga di dunia ada di Indonesia, 12 persen mamalia dunia berasal dari Tanah Air, sekitar 15 persen reptil dan amfibi menjadikan hutan Indonesia sebagai habitatnya, dan 17 persen jenis ikan dunia hidup di lautan Indonesia.

Baca Juga: Kemenhut Segel 10 Perusahaan yang Diduga Terlibat Karhutla, 2 Perusahaan Disanksi Administratif

Sampai pertengahan 2025, Kemenhut mencatat penemuan 19 spesies baru yang terdiri atas 11 jenis flora dan 8 jenis fauna.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko, menjelaskan penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Kemenhut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta sejumlah perguruan tinggi di seluruh Indonesia. "Kemenhut bekerja sama dengan BRIN, universitas untuk eksplorasi, ekspedisi, identifikasi jenis-jenis baru dari Sabang sampai Merauke," jelasnya.

Temuan flora mencakup Begonia bukitrayaens, Begonia kalimantana, dan Bulbophyllum bukitbakariense di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Kalimantan. Dari Papua Barat Daya ditemukan Bulbophyllum abuniorum, Bullbophyllum sandfordiorum, Dendrobium wanmae, Dendrobium eruciforme, dan Mediocalcar gemma-coronae. Di Taman Nasional Rinjani ditemukan Morchella rinjaniensis, sedangkan Homalomena chikmawatiae ditemukan di Riau dan Chiloschista tjiasmantoi di Aceh.

Untuk fauna, ada penemuan Cecak Jari Bengkok Pecel Madiun (Cyrtodactylus pecelmadiun) di Jawa Timur, dua jenis katak bertaring yaitu Limnonectes maanyanorum dan Limnonectes nusantara di Kalimantan Tengah, serta katak pohon Rhacophorus boeadii di Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Kemenhut Siapkan Suaka untuk Perkuat Populasi Badak Jawa

Selain itu ditemukan spesies baru keong darat Diancta batubacan di Maluku Utara, dua jenis kumbang kura-kura Thlaspidula gandangdewata dan Thlaspidula sarinoi di Sulawesi Tengah serta Sulawesi Barat, dan ikan gua buta Barbodes klapanunggalensis dari Jawa Barat.

(Sumber: Antara)

x|close